RUUK DIY

Wayang Revolusi Tampilkan Tokoh Bung Karno

Wayang revolusi mewarnai kirab budaya pengukuhan ‘Yogyakarta Kota Republik’.

Editor: Sulistiono
Laporan : Mario Eka Danardono

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wayang revolusi mewarnai kirab budaya pengukuhan ‘Yogyakarta Kota Republik’. Wayang itu menceritakan prosesi pindahnya Ibu Kota RI dari Jakarta ke Yogyakarta.

Di pagelaran wayang revolusi itu dikisahkan sumbangan Sultan Hamengku Buwono IX kepada pemerintah RI, yang jumlahnya mencapai enam juta gulden. Kisah itu mendapat sambutan meriah, tepuk tangan dari peserta kirab.

Wayang yang dipentaskan sekitar 15 menit itu tidak seperti wayang Jawa pada umumnya. Tokohnya bukan pandawa lima, tetapi para bapak bangsa, misalnya, Bung Karno, Bung Hatta, Sultan Hamengku Buwono IX. Bung Karno dijadikan wayang, lengkap dengan baju safari dan kopiah yang menjadi ciri khasnya.

Tepuk tangan kembali diberikan ketika muncul dialog antara Sultan Hamengku Buwono IX dan kompeni yang sedang mencari pendiri bangsa di Keraton Yogyakarta. "Silakan tuan geledah rumah saya, tapi langkahi dulu mayat saya," kata Sultan dalam dialog tersebut.

Teriakan ‘merdeka’ juga terdengar ketika dalang wayang revolusi Ki Benyek Catur Kuncoro memainkan tokoh Bung Karno yang mengatakan di Yogyakarta akan didirikan universitas pertama dengan nama Universitat Gadjah Mada. Pendirian universitas sebagai penghargaan atas perjuangan Yogyakarta.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved