Wisata Malioboro
Pedagang Malioboro Cuekin Bau Pesing Kencing Kuda
Keberadaan alat transportasi darat tak bermotor di kawasan Malioboro tak mengganggu aktivitas perdagangan kaki lima.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keberadaan alat transportasi darat tak bermotor yang mangkal di sepanjang trotoar kawasan Malioboro tak mengganggu aktivitas perdagangan kaki lima.
"Kita sama-sama mencari rejeki, yang terpenting masing-masing memiliki kesadaran menjaga kebersihan di kawasan ini," kata pemilik usaha jasa tato temporer, Arif (22).
Ia mengaku keberadaan andong terkadang bikin kotor kawasan Malioboro. Kotoran kudanya kadangkala tercecer di jalan sehingga memicu bau tidak sedap. Namun para kusir andong punya kesadaran, dan membersihkannya dengan menyiram dan menyapunya.
"Sesekali memang bau pesing kotoran kuda, tapi sebentar juga hilang tertiup angin," sahut Dwi (21), penjual batik di kawasan Malioboro.
Keberadaan kusir andong dan pengayuh becak di kawasan Malioboro itu justru membuat penjual batik tersebut merasa terbantu. "Kalau saya ke toilet atau ke mushala, mereka menjaga dan membantu menjualkan dagangan saya," lanjutnya.