Wisata Malioboro
Becak Wisata Malioboro Lebih Lebar dan Ringan
"Becak wisata di Malioboro lebih lebar,ringan dan cepat."

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Becak Malioboro memiliki desain lebih baik dibandingkan becak pada umumnya. "Becak wisata di Malioboro lebih lebar,ringan dan cepat," kata seorang penggagas becak wisata Malioboro, Soetya Sasongko.
Ia menjelaskan keunggulan desain becak wisata di Malioboro adalah rancangan rangkanya lebih pendek dari becak biasa. Selain itu shock yang digunakan menggunakan per keong.
"Rangkanya lebih pendek terbuat dari bahan pipa besi yang dilas, bobotnya juga kurang dari 100 kg. Peer-nya tidak lagi menggunakan peer daun, tapi peer keong yang umum diaplikasikan pada motor. Selain itu gigi rotasi dan rantainya juga sudah dimodifikasi. Jadi becak lebih ringan dan cepat," jelasnya.
Selain itu keunggulan dari becak wisata yang ada di Malioboro adalah kapasitas penumpangnya. Di becak rancangannya lebih lebar dari becak biasa. "Becak wisata itu lebih lebar 10 sentimeter dari becak lainnya.”
Untuk warnanya menggunakan warna kraton yaitu pare anom warna hijau dan kuning. "Tujuannya agar khas dan mudah dikenali, jadi bisa menarik para wisatawan yang berkunjung ke Malioboro," lanjutnya.
Peneliti dari Pusat Studi Pariwisata UGM Yogyakarta itu mengatakan bahwa rancangan dan pembuatannya sudah dimulai sejak tahun 2001 silam. Rancangan tersebut selalu direvisi tiap tahun. Hingga sekarangan, becak yang beredar di kawasan Malioboro merupakan tipe revisi yang ke-15.
"Dengan desain yang lebar dan menarik ini tukang becak bisa mendapat dua keuntungan, yakni tenaga yang dikeluarkan tidak terlalu besar tapi penghasilan yang didapat juga bertambah," katanya.