4 Wisata Religi di Bantul yang Bisa Jadi Pilihan untuk Dikunjungi

Berikut empat wisata religi di Kabupaten Bantul yang bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Makam Syeh Maulana Maghribi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul dikenal oleh masyarakat luas karena wisata alamnya yang indah. Kuliner sate klatak, ingkung, Miedes dan Bakmi Jawa yang gurih nan menyegarkan.

Namun, kabupaten yang berada di selatan kota Yogyakarta itu ternyata juga menyimpan wisata minat khusus.

Yakni kisah sejarah masa lalu. Peninggalan sejarah itu dikemas apik dalam wisata religi.

Berikut empat wisata religi di Kabupaten Bantul yang bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi:

1. Makam Raja di Imogiri

Ribuan warga antusias mengikuti ritual Nguras Enceh di Makam Raja-raja, Pajimatan, Imogiri pada Jumat (23/10/2015).
Ribuan warga antusias mengikuti ritual Nguras Enceh di Makam Raja-raja, Pajimatan, Imogiri pada Jumat (23/10/2015). (Tribun Jogja)

Bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, makam raja Imogiri di Bantul merupakan tempat yang sakral dan sangat dihormati.

Karena ditempat itu merupakan makam Raja-Raja yang pernah bertahta di Yogyakarta. Sejak dari Kasultanan Mataram sampai Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Makam Raja-Raja Imogiri itu dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusuma yang merupakan Raja Mataram, pada tahun 1632 M.

Saat ini, makam Raja yang terletak di dusun Pajimatan, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri itu telah dibuka untuk masyarakat umum dan menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan.

Utamanya, ketika hari tertentu pada penanggalan Jawa.

2. Makam Syeh Maulana Maghribi

Makam Syeh Maulana Magribi
Makam Syeh Maulana Magribi (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Makam syeh Maulana Maghribi terletak di atas sebuah bukit di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul.

Konon, beliau merupakan penyebar agama Islam generasi pertama di tanah Jawa. Berasal dari Maroko, Afrika bagian Utara.

"Datang ke Parangtritis untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa," kata Juru kunci makam, mas Panewu Surakso Jaladri.

Kisah Pilu Perjuangan Depi, Gadis Kecil Asal Kulon Progo Rawat Ayahnya yang Lumpuh

Untuk berziarah ke makam, pengunjung harus naik melewati ratusan anak tangga. Makamnya berada di puncak.

Di komplek area makam terdapat pendopo. Ada pula deretan bangunan yang biasa digunakan bagi para peziarah untuk menginap.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved