Melahirkan Bayi Orang Lain, Pasangan Ini Gugat Sebuah Klinik Bayi Tabung
Seperti yang dikhawatirkan, kedua bayi kembar itu tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan YZ dan AP, atau dengan kata lain bukan anak mereka.
TRIBUNJOGJA.COM - Pasangan yang menikah pasti mengharapkan untuk dapat memiliki keturunan, bahkan rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit demi bisa memiliki anak.
Tapi bagaimana jika anak yang dilahirkan ternyata tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan itu?
Peristiwa ini yang dialami pasangan Asia-Amerika di Los Angeles berinisial YZ dan AP.
Pasangan yang telah bertahun-tahun tak kunjung memiliki keturunan ini akhirnya mencari bantuan dari sebuah Klinik Kesuburan CHA yang berbasis di Los Angeles.
• Dokter Kandungan Digugat karena Menghamili Pasien yang Lakukan Program Bayi Tabung
Pasangan itu bahkan rela merogoh kocek hingga 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,4 miliar) untuk mendapatkan layanan vertilisasi in vitro (IVF).
IVF atau yang lebih dikenal dengan bayi tabung, yakni sebuah proses membantu kehamilan dengan proses pembuahan antara sel telur ibu dengan sperma ayah dilakukan diluar tubuh, untuk kemudian dipindahkan ke rahim setelah menjadi embrio.
Prosedur ini berhasil, namun dalam proses kehamilan diketahui ada sesuatu yang salah.
Lantaran pasangan ini meminta agar klinik tersebut menanamkan dua embrio wanita, sedangkan hasil pemeriksaan USG menunjukkan bahwa calon ibu mengandung anak kembar laki-laki.
Pihak klinik kesuburan berusaha meyakinkan pasangan ini bahwa hasil tes sonogram tidak selalu menunjukkan hal yang pasti, sehingga bisa saja hasil tes tersebut salah.
• Pekerja Wanita Dipaksa Operasi Angkat Rahim Agar Tak Ganggu Pekerjaan saat Menstruasi
Tetapi setelah akhirnya sang istri melahirkan melalui operasi caesar pada Maret lalu, dipastikan bayi kembar yang dilahirkannya adalah laki-laki dan tidak memiliki etnis Asia seperti orangtua mereka.
Pasangan itu pun memutuskan melanjutkan dengan melakukan tes DNA untuk mengetahui genetik keduanya dengan bayi kembar mereka.
Hasilnya, seperti yang dikhawatirkan, kedua bayi kembar itu tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan YZ dan AP, atau dengan kata lain bukan anak mereka.
Tak hanya itu, pasangan YZ dan AP lantas dipaksa untuk menyerahkan bayi kembar itu kepada orangtua kandung mereka, yang juga merupakan klien dari Klinik Kesuburan CHA.
• Mengintip Tahapan Program Bayi Tabung untuk Mendapatkan Momongan
Tak sadar telah menjadi ibu pengganti bagi pasangan lain, YZ dan AP kini memutuskan menyewa pengacara untuk menggugat klinik kesuburan itu.
Surat-surat pengadilan yang diajukan di Brooklyn, New York, mencatat bahwa pasangan ini mungkin tidak akan pernah tahu nasib embrio mereka, serta apakah embrio yang kini disimpan memiliki kecocokan genetik dengan mereka.