Orangtua Calon Siswa Rela Mengantre Sejak Pagi untuk Ambil Token PPDB di Balai Dikmen Yogya
Token tersebut nantinya akan digunakan untuk mendaftar online PPDB jenjang SMA/SMK di Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kota Yogyakarta sejak pagi sudah dipadati para orangtua calon siswa baru SMA/SMK di Yogyakarta, yang ingin mengambil token.
Token tersebut nantinya akan digunakan untuk mendaftar online PPDB jenjang SMA/SMK di Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.
Seorang petugas keamanan di Balai Dikmen Kota Yogyakarta, Suratiman, menuturkan para orangtua calon siswa baru tersebut sudah mengantre bahkan sejak pukul 06.00 wib.
• Mahasiswa Fisipol UGM Bisa Sarapan Gratis Sebelum Ujian Semester
Menurutnya, sudah ada sekitar 40 orang yang mengantre sejak pukul 06.00 pagi, yang kebanyakan datang dari luar daerah.
Padahal, layanan untuk pengambilan token sendiri baru dilayani sekitar pukul 08.00 WIB.
"Tadi pagi pas saya sampai sudah ada sekitar 40 orang yang mau mengurus pengambilan token, memang kebanyakan luar DIY makanya mruput. Kalau disini petugas masuk jam 07.30 WIB, setelah ada petugas langsung dilayani. Kalau untuk mengurusnya nanti sampai hari Senin, kecuali Sabtu dan Minggu tutup," ungkapnya.
Sulistiani, warga Warungboto saat ditemui Tribun Jogja mengaku belum bisa mengambil nomor antrean lantaran masih mengurus Surat Keterangan Lulus (SKL).
Dia menerangkan, sebelumnya dia dan anaknya tinggal di Lampung, dan saat ini memilih menetap di Kota Yogyakarta.
"Anak kan sebelumnya SMP di Lampung, makanya secara otomatis yang dari luar DIY harus mengurus ke Balai Dikmen. Tadi sudah masuk tapi karena SKL-nya yang bukan asli saat ini tengah di fotokopi dan mau dilegalisir terus dikirim lewat WA legalisir, makanya kita menunggu. Kalau dari SKHUN yang asli kan memang belum keluar," ungkapnya
Untuk pilihan sekolah nantinya Sulistiani berharap anaknya bisa di terima di SMA N 8 atau di SMA N 5 yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan rumahnya.
"Kalau alasan kenapa mengambil token di awal seperti ini ya harapan nanti kalau ada syarat yang kurang bisa segera dipenuhi, kan waktunya masih banyak. Harapan di SMAN 8 yang dekat rumah," terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh Samsuri, asal Ponorogo dan saat ini tengah bekerja di DIY.
Dia mengaku memilih mengambil token di hari ini sambil berjaga-jaga kalau ada persyaratan yang kurang di esok hari.
"Biar ada waktu kalau ada yang kurang, hari ini antre tidak apa-apa. Kalau anak SMP-nya kan di Jawa Timur, mau ikut disini. Saya kerjanya disini biar sekalian dekat. Kesini tadi jam 09.00, antre tidak apa. Sebelumnya juga sempat ke Balai Dikmen untuk menanyakan persyaratan, dan Alhamdulillah hari ini sudah lengkap," ungkapnya.
Sementara itu, Didik Wardaya, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY, sebelumnya menjelaskan, bagi calon peserta didik lulusan luar DIY, pengambilan token hanya dapat dilakukan di Balai Dikmen Kabupaten/Kota.