Pedestrian Malioboro, Butuh Kemudahan Akses dan Kantong Parkir
Penerapan uji coba pedestrian Malioboro ini perlu dibarengi kemudahan akses bagi pengunjung.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Yoseph Hary W
Pedestrian Malioboro, Butuh Kemudahan Akses dan Kantong Parkir
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua DPD, Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) DIY, Tjipto Haribowo menilai penerapan uji coba pedestrian Malioboro ini perlu dibarengi kemudahan akses bagi pengunjung.
Utamanya adalah penyediaan kantong parkir untuk para pengunjung.
"Dalam hal ini sebetulnya yang penting adalah kemudahan akses para pengunjung menuju Malioboro. Kalau tertutup untuk ranmor berarti pengunjung harus berjalan menuju malioboro, masyarakat kita umumnya masih semangat berjalan dalam rentang jarak maksimal 100 meter, " katanya kepada Tribun Jogja, Minggu (9/6/2019).
• Dishub DIY: Uji Coba Pedestrian Malioboro Dimulai 18 Juni
• Konsep Pedestrian Malioboro Dikhawatirkan para Pedagang Kaki Lima
• Setelah Lebaran, Malioboro Steril dari Kendaraan Bermotor Kecuali Trans Jogja
• Persiapan Ujicoba Pedestrian Malioboro Sudah Matang, Pemda DIY Sudah Sosialisasikan ke Pelaku Usaha
Hanya saja, persoalannya sekarang adalah penyediaan tempat parkir yang memadahi.
Di satu sisi berada dekat dengan Malioboro tetapi di sisi lain tidak menimbulkan kemacetan baru.
Keberadaan Trans Jogja yang diperbolehkan lewat Malioboro bisa dioptimalkan.
Hal ini bisa dilakukan segera dengan menyediakan park and ride yang memadahi untuk tempat peralihan moda dari kendaraan pribadi ke Trans Jogja.
"Intinya adalah dalam model semi atau full pendestrian beri kemudahan akses yang terbaik bagi pengunjung Malioboro, " ujarnya.
Keberadaan becak kayuh juga bisa dimanfaatkan asal dikoordinasikan dengan baik dan dibatasi jumlahnya.
Becak ini bisa bergerak dua arah di sepanjang Malioboro. Perlu juga memberi warna khas tradisional Yogya pada becak-becak ini.
"Sehingga secara budaya menjadi lebih menarik, coba dilombakan saja tentang desain becak kayuh khas malioboro, " urainya. (ais)