Gunungkidul

Kekeringan Masih Sering Terjadi, Bupati Gunungkidul Gandeng Pihak Ketiga

Sudah sebanyak 83 persen masyarakat Kabupaten Gunungkidul telah dapat mengakses air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto
Bupati Gunungkidul saat mengisi pidato pada ulang tahun Gunungkidul, Senin (27/5/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL- Masalah kekeringan di Kabupaten Gunungkidul yang terus berulang tiap tahunnya memerlukan solusi jangka panjang untuk menyelesaikannya.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah setempat dari mulai membangun jaringan perpipaan hingga membangun sumur-sumur bor di area yang sering terdampak kekeringan.

Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan, sebenarnya potensi sungai bawah tanah di Gunungkidul sangat melimpah pemanfaatan potensi tersebut dinilai dapat menyelesaikan masalah kekeringan di Gunungkidul.

Dua Rekomendasi Brand Fashion Lokal Kekinian

"Kita sudah berusaha bagaimana mengoptimalkan sungai bawah tanah yangbkita ambil melalui perpipaan milik PDAM," jelasnya saat ditemui Tribunjogja.com usai upacara peringatan ulang tahun Kabupaten Gunungkidul.

Badingah menambahkan, pihaknya menemukan kesulitan dalam menyalurkan air bawah tanah yang ada di Gunungkidul.

Untuk mengatasi hal tersebut Pemkab Gunungkidul menggandeng pihak ketiga untuk mengatasi keterbatasan pemkab.

"Daerah-daerah yang memiliki sumber air kita kerjasamakan untuk menaikkan air-air tanah tersebut. Kalau daerah tidak memiliki sumber air kami sudah menyiapkan bantuan melalui tangki-tangki air yang dimiliki oleh kecamatan," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Larang Masyarakat Sembelih Hewan yang Sakit

Saat ini menurut Badingah sudah sebanyak 83 persen masyarakat Kabupaten Gunungkidul telah dapat mengakses air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Jumlah presentase tersebut bertambah dari tahun-tahun sebelumnya masih di bawah 60 persen.

"Kalau hanya kita saja jelas sangat terbatas kita butuh menggandeng pihak-pihak ketiga seperti BUMN, BUMDes, Pemerintah pusat. Harapannya pemerintah pusat dapat menggandeng NGO dari luar negeri untuk pemanfaatan air tanah di Gunungkidul," paparnya.

Sudah beberapa kali pemerintah pusat melakukan survey di tempat-tempat yang disinyalir mempunyai potensi air tanah yang melimpah.

Dua Orang di Gunungkidul Dinyatakan Negatif Antraks

"Rencana ke depannya mudah-mudahan kami bisa membangun SPAM regional untuk memenuhi kebutuhan air bersih tidak hanya di Gunungkidul tetapi daerah di sekitarnya juga bisa memanfaatkan air sungai bawah tanah kami," katanya.

Menurut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jejaring Rakyat Mandiri (Jerami), Rino Caroko mengatakan terkait dengan kekeringan di Gunungkidul yang berulang tahun ke tahunnya memerlukan managemen pengelolaan air bersih yang lebih baik lagi.

Ditambah lagi, menurutnya Pemkab Gunungkidul perlu pengembangan insfrastruktur utama maupun insfrastruktur pendukung untuk mensuplai air bersih ke tiap-tiap warga terutama yang sulit terjangkau.

"Tentu saja kalau keduanya telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, saya pikir kelangkaan air bersih saat musim kemarau dapat tertangani," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved