Bisnis
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, UGM Jalin Kerjasama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia
UGM dan PT Rajawali Nusantara Indonesia menjalin kerjasama dalam pemanfaatan hasil penelitian.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Guna mendorong kemajuan industri dan pertumbuhan ekonomi, UGM dan PT Rajawali Nusantara Indonesia menjalin kerjasama dalam pemanfaatan hasil penelitian.
Kerjasama tersebut dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama yang dilakukan oleh Rektor UGM Panut Mulyono dan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia, Didik Prasetyo.
Rektor mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi, UGM bertugas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan produk penelitian yang diharapkan bisa dihilirkan ke masyarakat.
• Teliti Soal JKN, Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Raih Gelar Doktor di UGM
“Kita memiliki banyak tenaga ahli dan produk penelitian sehingga memerlukan para mitra sehingga bidang perindustrian bisa berkembang,” kata Rektor dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Kamis (18/4/2019).
UGM memiliki pusat pengembnagan usaha dan Inkubasi yang bertugas menghilirisasi produk inovasi yang bisa dikerjasamakan dengan industri dan dipasarkan langsung ke masyarakat.
Beberapa produk alat kesehatan menurut Rektor sudah dipasarkan ke masyarakat melalui industri kesehatan.
“Alat penumbuh tulang pasca operasi gigi dan alat penyedot cairan hidrosepalus sudah dipasarkan,” katanya.
• UGM Siapkan Pabrik Farmasi dan Alat Kesehatan
Ia menyebutkan salah satu produk kesehatan yang kini tengah dalam proses pengembangan adalah produk ring jantung yang kini dalam tahap uji coba pemasangan ke manusia.
“Saat ini dalam tahap akhir pengembangan, kita usahakan kita punya produk ring jantung produksi dalam negeri tidak lagi harus impor,” katanya.
Menurut Rektor, kerjasama pemanfaatan hasil penelitian ini sangat menguntungkan bagi UGM karena bisa menghilirisasi dan memasarkan hasil penelitiannya ke masyarakat luas.
“Kita bisa saja membuat barangnya tapi belum tentu harus menjual dan memasarkannya sendiri sehingga diperlukan kerja sama dengan mitra,” katanya.
Direktur PT RNI Rajawali Nusantara Indonesia, Didik Prasetyo mengatakan, kerjasama pemanfaatan hasil penelitian ini bisa mendukung bisang usaha RNI dalam bidang agro industri dan pengelolaan kawasan industri.
• UGM Press Raih Anugerah Buku ASEAN 2019
“RNI saat ini akan menjadi perusahaan induk dengan 12 anak perusahaan sehingga kerja sama ini bisa memasarkan produk bersama,” katanya.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung kesepakatan sebelumnya antara Kementerian BUMN dan Kemenristek Dikti dalam program magang mahasiswa bersertifikat.
“Saya berharap ada mahasiswa UGM magang di RNI, syukur setelah magang bisa langsung jadi pegawai untuk membangun RNI,” jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)