Pemilu 2019
TPS Benuansa Sepakbola Jadi Media Guyub Warga Tegalrejo
Lewat kampung berkonsep sepakbola yang dibangun bersama-sama, maka masyarakat akan merasa nyaman.
Laporan Reporter Magang Tribun Jogja, Taufiq Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Semarak pesta demokrasi lewat Pemilu 2019 dirasakan oleh semua masyarakat.
Selalu saja ada hal yang menyita perhatian setiap kontestasi lima tahunan ini.
Satu di antaranya warga Kampung Bola Tegalrejo RT 15 Kota Yogyakarta untuk kali pertama membangun wajah tempat pemungutan suara (TPS) dengan tema sepakbola pada Rabu (17/4/2019).
• 5 Tempat Wisata Alam di Kulonprogo, Mulai dari Kalibiru Hingga Kebun Teh Nglinggo
Ketika mulai masuk, Tribunjogja.com disambut dengan spanduk bergambar kedua pasangan calon yang mengenakan jersey Timnas Indonesia bertuliskan "TPS 11 Kampung Bola".
Suasana semakin menarik ketika melihat sebelah kanan pintu masuk TPS terdapat mural Zabivaka maskot Piala Dunia 2019 dan banyak mural bertema sepakbola hampir di tembok setiap rumah warga.
Ide itu ada lantaran Kampung Bola sendiri sebetulnya sudah digagas mulai tahun 2010, ketika itu warga kampung turut berpartisipasi dalam lomba nasional oleh sebuah stasiun televisi swasta untuk menyemarakkan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Beruntung berkat semangat warga Kampung Bola Tegalrejo keluar sebagai juara pun pada gelaran Piala Dunia 2018 Rusia kembali mendapat juara dari stasiun televisi yang berbeda.
Demi menjaga semangat itu, warga tidak ragu untuk membuat TPS dengan tema berbeda dari biasanya.
• Begini Cara Bupati Sleman Tanamkan Pendidikan Politik di Keluarganya
Selanjutnya Gatot Sadewo selaku ketua KPPS TPS 11 Kampung Bola RT 15 Tegalrejo mengungkapkan jika masyarakat di sana memang hampir semua menyukai sepakbola.
Menurutnya lewat kampung berkonsep sepakbola yang dibangun bersama-sama, maka masyarakat akan merasa nyaman.
Pada Pemilu 2019 ini Gatot dan teman-teman kembali memanfaatkan Kampung Bola sebagai semangat toleransi, yang membuat masyarakat dapat menjadi lebur, tanpa memandang perbedaan, pendapat, suku, agama, dan ras, apalagi pada tahun politik sekarang.
"Kita manfaatkan lagi (kampung bola) pada Pemilu 2019. Kalau kita ingat lagi, Kampung Bola adalah [media] untuk menghilangkan sekat," kata Gatot pada Tribunjogja.com.
Terbukti dengan panasnya kontelasi politik yang mencuat di berbagai media sosial dan media arus utama, Kampung Bola tetap menjaga kerukunan antar tetangga.
• Bupati Bantul : Pemungutan Suara di Bantul Berjalan Lancar dan Kondusif
"Kalau kami sudah sepakat akan menjaga kondusifitas, kita akan mengutamakan persaudaraan walau ada apapun konflik, kita utamakan guyub rukun, karena kita akan lebih lama bertetangga dibanding berbeda pilihan, berbeda pilihan paling di pemilu tok, kita sudah buktikan selama dua periode bisa bersatu," papar Gatot.