Pendidikan
UMY Gelar Seminar Technopreneur Why Should You Do Startup Right Away
Pada acara ini juga dilaksanakan peluncuran program Start Up Run UMY yang dinaungi oleh SEBI UMY bekerja sama dengan TBF.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMY bekerjasama dengan Tebar Bisa Foundation (TBF) menggelar seminar dengan tema technopreneur bertajuk 'Why Should You Do Startup Right Away', dan Senin (18/3/2019).
Donni Prabowo selaku Business and Partnership Director di Amikom Business Park menjelaskan, dalam memulai startup aspek paling penting adalah menentukan tujuan.
Menurutnya, startup bukan hanya sekedar bisnis yang menjadikan profit sebagai tujuan utama, tapi juga merupakan sebuah usaha untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat kita.
"Merupakan peluang besar bagi anda karena negara ini merupakan sebuah wilayah yang sangat besar dengan banyak 'masalah' yang harus diselesaikan. Awali dengan berempati dengan 'masalah' tersebut dan cobalah untuk mendefinisikannya dengan sejelas mungkin, mulai dari akar masalah hingga solusi awal yang anda miliki," ujarnya.
Donni menjelaskan ketika masalah sudah teridentifikasi dengan jelas, baru dilanjutkan dengan merumuskan ide startup dan kemudian memproduksi purwa rupa yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna
Proses riset yang dilakukan startup dalam menghasilkan produk yang solutif adalah melalui trial and error serta respon dari customer.
Input yang didapatkan dari percobaan tersebut yang kemudian jadi bahan untuk melakukan perbaikan dan inovasi.
Baca: 2 Dosen UMY Gali Potensi Desa Melalui Media Film
"Intinya jangan berasumsi, selalu lakukan validasi, baik dari masalah, pasar, produk, bahkan kemauan untuk membayar produk yang kita hasilkan," jelasnya.
Fahrudin Hasan selaku Founder & CEO dari Ichibot, sebuah startup yang memproduksi mainan untuk anak muda mengatakan, startup tersebut berawal dari perhatian terhadap perkembangan teknologi digital yang berkembang dalam industri mainan
"Produk ini merupakan line tracer robot yang dapat dimodifikasi dengan bebas oleh pengguna, di samping mengharuskan untuk bergerak lebih mainan ini juga dapat meningkatkan psikomotorik otak," ujar Hasan.
Hasan menyebutkan, dalam mengelola dan menjaga startup untuk tetap berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Baca: Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut Oleh Prodi Kedokteran Gigi UMY
Menurutnya, Startup bukan hanya soal mencari profit, tapi juga menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial yang ada di sekeliling kita dengan menjadi technopreneur.
"Untuk itu anda harus membangun tim yang solid agar dapat selalu bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan dan juga memiliki rencana bisnis yang matang. Jalan untuk mencapai itu mungkin akan sangat berat, karenanya konsistensi jadi kunci utama dalam startup," ujarnya.
Pada acara ini juga dilaksanakan peluncuran program Start Up Run UMY yang dinaungi oleh Student Entrepreneurship and Business Incubator (SEBI) UMY bekerja sama dengan TBF.
Start Up Run UMY tersebut merupakan inkubasi bisnis mahasiswa UMY yang berbasis IT.
Harapannya melalui ini, technopreneur di UMY dapat berkembang dengan pesat dan juga mampu menaungi ide serta kreatifitas mahasiswa. (*)