Pendidikan

FKKMK UGM Menjadi FAIMER Regional Institute Pertama di Asia Tenggara

FAIMER dikenal sebagai institusi yang banyak melakukan kegiatan pengembangan pendidikan kesehatan.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
Wakil Dekan FKKMK Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof dr Gandes Retno Rahayu, M Med Ed PhD (dua dari kanan) dan Presiden FAIMER Philadelphia Prof John J Norcini, MD PhD (dua dari kiri) saat menggelar jumpa pers, Selasa (5/3/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Departemen Pendidikan Kedokteran, Kesehatan, dan BioEtika Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM mengembangkan program FAIMER Regional Institute of Indonesia For Educational Development and Leadership (FRIENDSHIP).

Program yang dikembangkan bekerjasama dengan Foundation for Advancement of International Medical Education and Research (FAIMER) Institute ini untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.

Wakil Dekan FKKMK Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof dr Gandes Retno Rahayu, M Med Ed PhD mengatakan, FAIMER dikenal sebagai institusi yang banyak melakukan kegiatan pengembangan pendidikan kesehatan.

Baca: FKKMK UGM Kembangkan Program FRIENDSHIP Untuk Perkuat Kapasitas Tenaga Kesehatan

"FKKMK UGM menjadi salah satu dari 11 FAIMER Regional Institute, yang pertama di wilayah Asia Tenggara,” ujarnya dalam peresmian program FRIENDSHIP, Selasa (5/3/2019).

Program yang diinisiasi sejak 2012 ini mulai berjalan pada 2018 lalu.

Lanjut Gandes, FAIMER merupakan institusi pengembangan ilmu dan riset di bidang pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan yang berbasis di Philadelphia, Amerika Serikat.

Presiden FAIMER Philadelphia Prof John J Norcini, MD PhD menambahkan, program ini tidak hanya memberikan dampak perbaikan pada institusi pendidikan kesehatan, namun juga membuat perubahan yang nyata bagi masyarakat.

Baca: FKKMK UGM Adakan Talkshow Kesehatan Remaja

Program ini, kata Norcini, memungkinkan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelatihan tanpa harus datang jauh-jauh ke Amerika Serikat.

"Kami mengikuti perkembangan dari orang-orang yang sudah menyelesaikan program ini. Banyak dari mereka telah membagikan apa yang mereka dapatkan dan melatih lebih banyak orang, sehingga dampaknya tidak berhenti di institusi itu saja,” jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved