Yogyakarta
Cuaca Ekstrem, Ini Sembilan Kejadian Yang DIcatat BPBD DIY
Cuaca Ekstrem pada Minggu 24 Februari 2019, Ini Sembilan Kejadian Yang DIcatat BPBD DIY
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM - Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menjelaskan pihaknya sudah melakukan pendataan dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu (24/2/2019).
BPBD pun sudah melakukan assesment dan penanganan darurat terhadap dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut, termasuk penanganan barak pengungsian Donokerto, Turi yang ambruk.
“Untuk kondisi dan antisipasi dalam beberapa hari kedepan kami merujuk pada Informasi dari BMKG. Info tersebut menjadi dasar untuk mengambil langkah-langkah antisipatif dalam menekan dampak yang mungkin timbul. Termasuk untuk masyarakat yang tinggal di wilayah bagian utara Yogya, “ katanya, Senin (25/2/2019).
BPBD DIY mencatat ada sembilan kejadian di wilayah Sleman dan Bantul akibat hujan deras ini pada Minggu (24/2/2019).
Baca: Curah Hujan Tinggi, BMKG Minta Warga Pesisir Waspada Gelombang Tinggi
Dengan rincian 8 kejadian pohon tumbang di Kabupaten Sleman. Bahkan, satu wisatawan tewas tertimpa pohon yang rapuh di Taman Wisata Kaliurang Timur Rt 06 Rw 15, Hargobinangun, Pakem, Sleman. Tiga orang lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, BPBD Sleman juga mencatat ada kejadian longsor tebing pembatas. Akibatnya, material longsor ini menutup akses jalan Kampung di Dusun Pete Rt 01 Rw 01, Selomartani , Kalasan.
Angin kencang juga menyebabkan atap dua rumah mengalami kerusakan ringan, kerusakan sedang satu rumah, 1 unit kandang ternak kelompok mengalami kerusakan.
Selain itu juga membuat kerusakan Jaringan listrik. Di Bantul, terdapat kejadian pohon tumbang di Srumbung, Segoroyoso, Pleret. Sehingga menyebabkan akses jalan terganggu.
Baca: Tak Ada Angin Tak Sedang Hujan, Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon Setinggi 20 Meter di Kaliurang
Untuk prediksi hujan lebat dan angin di wilayah utara DIY, maka masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Dampak an terjadi akibat cuaca ekstrim Jumat (22/2) lalu menjadi pengalaman untuk lebih waspada.
Hujan lebat di wilayah utara juga bisa berdampak pada meningkatnya debet air sungai-sungai yang berhulu di Merapi. Sehingga masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai perlu meningkatkan kewaspadaan.
“Ronda sungai perlu ditingkatkan. Masyarakat juga perlu mewaspadai angin kencang agar tetap hati-hati,” urainya.(tribunjogja)