Yogyakarta
Paket Komplet, Dinpar DIY Optimis Bisa Saingi Bali
Rencana operasi New Yogyakarta International Airport (NYIA) di bulan April mendatang membuat Dinas Pariwisata DIY semakin optimis
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rencana operasi New Yogyakarta International Airport (NYIA) di bulan April mendatang membuat Dinas Pariwisata DIY semakin optimis DIY ke depan bisa menjadi pesaing Bali.
Singgih Raharjo, Kepala Dinpar DIY menjelaskan jika DIY sendiri merupakan paket komplet wisata, dimana ada wisata heritage, milineal, pantai, gunung, kuliner dan juga industri kreatif yang semakin berkembang.
"Menggeser Bali, sangat mungkin. Itu yang membuat semangat kita tinggi karena kita tahu siapa kompetitor kita. Jogja itu paket komplit, ada heritage, pantai, gunung. Kita industri kreatif juga berkembang, kuliner juga luar biasa, destinasi digital juga banyak sekali. Itu menjadi pilihan bagi wisatawan untuk datang ke DIY," ungkapnya.
Dia menerangkan jika Dinpar sangat optimis dibukanya NYIA nantinya juga akan berdampak pada penambahan jumlah wisatawan yang datang ke DIY.
Baca: Diapresiasi Kemenpar RI, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dapat Dorong Pariwisata
"Kalau nanti operasi NYIA saya harap bisa menambah kunjungan wisatawan mancanegara, tidak hanya yang sekarang di bandara dipindahkan kesana, tapi akan menambah jumlah kunjungan. Ini menjadi bagian dari apa yang harus kita siapkan. Mulai dari destinasinya, kita harus menyiapkan diri. Di sisi lain seperti infrastruktur, mini bus, dan sebagainya. Itu juga sedang diupayakan oleh dinas terkait," ungkapnya
Selain itu, Singgih mengungkapkan jika standarisasi minimal Asean juga akan disiapkan, berkaitan dengan hotel, pemandu, atraksi maupun sarana prasarana di lokasi wisata.
"Sedangkan dari destinasi budaya dan destinasi digital yang sedang booming kita juga siapkan, seumpama dari ketersediaan toilet, atraksi, pemandu. Kita adakan bimbingan, uji sertifikasi pemandu, ada peninjauan destinasi supaya nanti kalau ada turis asing masuk juga punya standar yang jelas, minimal Asean. Karena kalau kita standar Asean, kalau ada wisatawan mancanegara sudah bisa terkoneksi dengan negara-negara yang ada di Asean, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)