Data Dinkes Yogyakarta, Angka Stunting di Kota Yogya Tiap Tahun Alami Trend Menurun

Angka stunting di Kota Yogyakarta setiap tahun mengalami trend penurunan.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Angka stunting di Kota Yogyakarta setiap tahun mengalami trend penurunan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pada 2018 jumlah anak yang mengalami stunting adalah 21 persen dari 3.585 angka kelahiran.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Agus Sudrajat, belum lama ini mengatakan bahwa angka tersebut turun jauh dibanding stunting yang terjadi pada 3 tahun yang lalu.

"Penyebab stunting yakni saat kehamilan kurang memperhatikan kesehatan. Kita bentuk ANC (Antenatal Care). Jadi setiap ibu hamil memeriksakan kandungannya minimal 4 kali selana kehamilan, melakukan imunisasi, dan memperhatikan gizinya," bebernya.

Melalui ANC terpadu, lanjutnya, setiap ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh dan memenuhi standar yang ada sehingga kehamilannya terpantau.

"Jangan sampai nanti ke arah stunting," tandasnya.

Tak hanya diatasi sejak dalam kandungan, masalah stunting juga menggelayuti bayi yang baru lahir. Stunting dapat dicegah dengan terus menerus memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa memberikan tambahan makanan lain.

"Baru setelah memasuki usia 6 bulan, selain ASI diberikan juga Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dicukupkan kebutuhan gizinya di sana sembari terus memberikan ASI," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved