Yogyakarta

Potensi Hujan Lebat di Yogyakarta Akan Terjadi hingga 7 Februari 2019

Untuk beberapa hari ke depan, BMKG masih menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi hujan lebat yang mungkin terjadi.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
dailyexcelsior.com
ilustrasi hujan lebat 

TRIBUNJOGJA.COM - Untuk beberapa hari ke depan, BMKG masih menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi hujan lebat yang mungkin terjadi.

Plt Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum, menerangkan jika potensi hujan lebat berpeluang terjadi hingga tanggal 7 Februari 2019.

Dia menerangkan jika penyebab utama yakni saat ini suhu permukaan laut di wilayah Yogyakarta cukup hangat dan munculnya beberapa daerah tekanan udara di sekitar Australia.

Dimana hal tersebut menyebabkan terbentuknya pola angin konvergensi atau pertemuan angin yang dapat berdampak pada pembentukan awan-awan hujan di Yogyakarta.

"Yogyakarta sendiri potensi hujan lebat berpeluang muncul hingga tanggal 7 Februari. Penyebab utamanya karena saat ini suhu permukaan laut di wilayah kita cukup hangat dan munculnya beberapa daerah tekanan udara di sekitar Australia," ungkapnya pada Tribunjogja.com.

Baca: Mie Setan dan Iblis Hidangan Mie Super Pedas di Yogyakarta

Oleh karenanya, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dengan hujan lebat yang terjadi.

Etik menjelaskan jika puncak musim hujan sampai dengan Februari, sedangkan peralihan musim terjadi sekitar awal April.

"Sampai saat ini puncak musim hujan masih di Bulan Februari. Prediksi musim kemarau tahun ini di Yogyakarta terjadi di pertengahan Bulan April hingga awal Mei 2019. Kondisi nya masih normal. Tidak maju ataupun mundur," ungkapnya.

Berkenaan peralihan musim yang diprediksi akan terjadi pada awal April mendatang, Etik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir dan hujan lebat.

Baca: BMKG Perkirakan Musim Kemarau di Yogyakarta Akan Tiba Lebih Awal

Sedangkan untuk saat ini, Etik menghimbau agar masyarakat tetap waspada adanya potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

Selain itu juga mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.

"Masyarakat agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir. Yang tinggal di wilayah yang berpotensi longsor juga harus waspada," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved