Jawa

Bus Terbakar di Jalan Raya Kutowinangun, Kendaraan Tak Dapat Diselamatkan

Selain penumpang, sopir bus bernama, Didik (41) warga Tasikmalaya beserta kondekturnya juga selamat dalam peristiwa itu.

Editor: Ari Nugroho
Ist
kondisi bus yang terbakar di jalan raya Kutowinangun Kebumen. 

TRIBUNJOGJA.COM, KEBUMEN - Insiden kebakaran di Jalan Raya Kutowinangun, tepatnya di Desa Kaliputih sekitar pukul 02.45 Wib, Senin (04/02/2019) menimpa sebuah bus milik PO Budiman bernomor polisi Z 7761 AC.

Berdasarkan data yang dihimpun Kepolisian, sebelum terbakar, bus sempat tiba-tiba mati lampu dan berhenti.

Awak bus kemudian mengecek kondisi mesin untuk memastikan penyebabnya.

Saat dicek, mesin AC diketahui mengeluarkan asap putih yang diikuti percikan api.

Sebelum api membesar, baik sopir maupun kondektur berusaha memadamkannya menggunakan alat pemadam kebakaran.

Namun sayang usaha mereka tidak berhasil.

Baca: Shuttle Bus ke NYIA, April direncanakan sudah Siap

Api yang mulanya kecil cepat membesar hingga seluruh bodi bus berkobar.

Petugas pemadam kebakaran turun ke lokasi untuk membantu memadamkan api menggunakan mobil Damkar.

Meski penumpang selamat, kendaraan itu tak bisa diselamatkan.

Nyaris seluruh bodi angkutan umum itu hangus terbakar hingga terlihat kerangka.

Beruntung, saat kejadian, seluruh penumpang dapat menyelamatkan diri dengan keluar dari bus.

Mereka meninggalkan tempat duduk saaat bus mulai mengeluarkan kepulan asap putih.

Selain penumpang, sopir bus bernama, Didik (41) warga Tasikmalaya beserta kondekturnya juga selamat dalam peristiwa itu.

Baca: Penjualan Airbus Helicopters Naik Signifikan di 2018

"Pada saat kejadian personil Polsek yang hadir membantu para penumpang menyelamatkan barang bawaannya. Namun, bus tidak bisa diselamatkan," Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Suparno, Senin (4/2/2019)

Kebakaran ini diduga terjadi karena ada jaringan listrik yang mengalami hubungan arus pendek.

Belajar dari insiden ini, Suparno mengimbau kepada seluruh sopir untuk mengecek kembali kelayakan kendaraannya sebelum digunakan.

Terlebih kendaraan angkutan umum yang membawa banyak penumpang.

Dengan pengecekan itu, diharapkan segala kerusakan bisa segera diperbaiki sehingga tidak berakibat fatal kemudian. Keselamatan penumpang bagaimanapun perlu diprioritaskan.(TRIBUNJATENG.COM/Khoirul Muzakki)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved