Underpass Kentungan
Simpang Kentungan Ditutup dan Dialihkan. Bagaimana Rute Trans Jogja?
Apabila lalu lintas macet dan Trans jogja akhirnya tidak memungkinkan melalui simpang empat Kentungan maka jalurnya akan segera dialihkan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Arus lalu lintas di simpang empat Kentungan tanggal 12 Januari 2019 akan mulai ditutup dan dialihkan seiring dengan adanya proyek pembangunan underpass.
Lantas bagaimana rute Trans Jogja?
Kepala Seksi Managemen Lalu Lintas, Dinas Perhubungan DIY, Bagas Senoaji menjelaskan setelah dilakukan penutupan dan pengalihan jalur, lebar jalan yang tersisa dan disediakan sebagai lalu lintas di simpang empat Kentungan hanya sekitar 3 meter.
Lebar tersebut menurutnya masih memungkinkan untuk dilalui Trans Jogja.
Terlebih Trans Jogja merupakan transportasi publik sehingga dipastikan akan diperbolehkan untuk lewat.
"Trans Jogja itu publik transport jadi masih bisa dilalui. Tapi tadinya bisa lewat lancar sekarang agak tersendat," katanya, saat jumpa pers terkait pengalihan arus lalu lintas di Aula Ditlantas Polda DIY, Jumat (04/1/2019).
Baca: Underpass Kentungan Siap Dibangun, Lalu Lintas Akan Dialihkan
Bagas mengatakan, di sisi sebelah timur dari simpang empat Kentungan terdapat halte Trans jogja.
Karena ada proyek pembangunan underpass, maka letak Halte tersebut akan dipindahkan.
"Mungkin digeser lebih kearah timur lagi. Kita tetap utamakan pelayan public transport. Sehingga untuk Trans jogja, tetap melalui kesana. Tidak ada pengalihan," tegas dia.
Kendati demikian, Bagas mengaku akan terus berkoordinasi dan melihat perkembangan situasi lalu lintas di lapangan.
Apabila lalu lintas macet dan Trans jogja akhirnya tidak memungkinkan melalui simpang empat Kentungan maka jalurnya akan segera dialihkan.
"Apabila ada pengalihan. Kita akan informasikan kepada masyarakat," terangnya.
Kemungkinan, kata Bagas, apabila rute Trans Jogja dialihkan maka akan diarahkan ke arah Monjali atau ke jalan Palagan.
Namun bisa juga dialihkan melalui jalur UGM ke timur menuju arah selokan Mataram atau bisa juga ke arah barat.
"Pada prinsipnya, publik transport tetap melayani masyarakat," ujar dia.(TRIBUNJOGJA.COM)