Kriminalitas
Polsek Mlati Tangkap Sindikat Pencuri Pakaian yang Sasar Pusat Perbelanjaan
Komplotan ini beraksi di pusat perbelanjaan di daerah Mlati pada 24 November kemarin.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Jajaran personel unit Reskrim Polsek Mlati tangkap sindikat pencuri pakaian.
Para pelaku ini beraksi dengan berkelompok dan menyasar pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
Kapolsek Mlati Kompol Yugi Bayu Hendarto mengungkapkan komplotan ini beraksi di pusat perbelanjaan di daerah Mlati pada 24 November kemarin.
Untuk melancarkan aksinya para pelaku yakni berinisial DRW (36), AST (32), ILG (40) ketiganya warga Maluku Utara, ESP (33) warga Palembang dan NJ (32) warga Ternate membagi peran masing-masing.
"Kelompok ini terdiri dari tiga orang pria dan dua orang wanita. Tugas si wanita yakni AST dan NJ mengalihkan perhatian dengan menyibukan petugas yang melayani pengunjung," terang Yugi pada Tribunjogja.com.
Sementara otak dari sindikat ini adalah DRW yang memberikan perintah dan menunjuk barang mana saja yang harus diambil oleh ILG dan ESP.
Modusnya adalah dengan memasukan pakaian ke dalam jaket yang mereka kenakan.
"Kasus ini terungkap karena keamanan di sana juga sudah cukup bagus. Ada CCTV yang merekam gerak-gerik mereka yang terlihat mondar-mandir di sekitar toko," tambahnya.
Petugas keamanan bekerjasama dengan kepolisian lantas menangkap DRW.
Baca: Polres Gunungkidul Ungkap Kasus Pencurian Sparepart Alat Berat
Namun dalam penangkapan itu, empat orang kawanannya berhasil melarikan diri.
"Mereka ini datang dengan membawa mobil rentalan. Dan beraksi secara bertahap. Setelah berhasil mengambil baju, mereka akan menaruhnya di mobil, kemudian kembali lagi untuk mengambil baju lebih banyak," bebernya.
Kanit Reskrim Polsek Mlati, Iptu Made Wira menambahkan, setelah menginterogasi DRW, pihaknya lantas memburu empat pelaku lainnya ke Jakarta.
"Seminggu setelahnya, kami berhasil menangkap semua kawanan ini, yang saat itu juga tengah beraksi di pusat perbelanjaan di Jakarta Utara," terangnya.
Dari keterangnnya, sindikat ini selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain.
Sebelumnya mereka telah beraksi di Surabaya, Semarang dan Solo.
Baca: Barahmus Berharap Polisi Terus Selidiki Pencurian Koleksi Museum Sonobudoyo