Gunungkidul
Polres Gunungkidul Ungkap Kasus Pencurian Sparepart Alat Berat
Polres Gunungkidul meringkus tiga orang spesialis pencuri sparepart alat berat lintas provinsi.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Polres Gunungkidul meringkus tiga orang spesialis pencuri sparepart alat berat lintas provinsi.
Bahkan ketiga tersangka tersebut sempat melakukan pencurian di Mataram setelah terjadinya gempa Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan pada akhir bulan lalu terjadi pencurian sparepart alat berat di wilayah Gading, Kecamatan Gunungkidul.
"Di Gading Playen sedang ada pembangunan jalan, mereka beroperasi di lokasi proyek yang mengakibatkan pembangunan jalan di Gading Playen tersendat," ucapnya, Kamis (13/12/2018).
Menurutnya sebelum melakukan aksinya di Kecamatan Playen, ketiganya sempat melakukan aksi di Kecamatan Patuk dan menyasar alat berat.
"Semua alat berat mereka curi spare partnya kalau penjaga lengah, tidak ada tipe tertentu yang mereka incar," ucapnya.
Polres Gunungkidul melakukan kerjasama dengan Polda Jawa Tengah untuk melakukan pengintaian terhadap tersangka.
Baca: Delapan Tahun Kasus Pencurian Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Belum Terungkap
Dan pada bulan lalu berhasil menangkap tiga orang tersebut yakni SH, (39) warga Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, IKS (34) warga Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, dan HT (31) Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur.
Ketiga tersangka tersebut berhasil diringkus jajaran Polres Gunungkidul di Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah pada akhir bulan November lalu.
"Kami memburu empat orang tetapi satu orang berhasil melarikan diri," imbuhnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP, Riko Sanjaya mengatakan satu diantara tersangka merupakan residivis.
Baca: Curi Motor Majikan, Lelaki Asal Jakarta Digelandang Polisi
"Kami berhasil mengamankan beberapa sparepart alat berat satu diantaranya adalah panel monitor, menurut keterangan tersangka kalau dijual satunya Rp 37 juta, sedangkan kalau beli baru mencapai ratusan juta cukup mahal memang spare part alat berat," katanya.
Ia mengungkapkan hasil curian mereka yang di Gunungkidul telah berhasil mereka jual di daerah Jawa Timur dan Jakarta.
"Tersangka juga mengaku sempat beroperasi di kawasan Mataram setelah terjadi gempa Lombok, mereka memprediksi alat berat akan banyak digunakan," tutupnya.(*)