Blangko e-KTP yang Dijual di Pasar dan Tokopedia Pakai Chip seperti e-KTP Asli
Berdasarkan penelurusan, peredarannya e-KTP ini ditemukan di Pasar Pramuka Pojok, Jakarta Pusat, dan di toko yang ada dalam platform Tokopedia.
TRIBUNJOGJA.COM - Blangko Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) asli dengan spesifikasi resmi milik pemerintah, beredar dan diperjualbelikan di pasaran.
Berdasarkan penelurusan tim Kompas, peredarannya ditemukan di Pasar Pramuka Pojok, Jakarta Pusat, dan di toko yang ada dalam platform Tokopedia.
Padahal sebagai dokumen negara, blangko e-KTP tidak boleh beredar dan diperjualbelikan. Di Pasar Pramuka Pojok, Kompas mendapatkan satu keping blangko e-KTP baru seharga Rp 200.000.
Baca: Kemendagri Akui Temukan Penjual Blangko e-KTP di Pasar Pramuka dan Online
Di tempat yang sama, diperoleh satu e-KTP asli tapi palsu, alias aspal. Jasa pembuatan KTP-el aspal tersebut dikenakan ongkos Rp 500.000 per lembar.
Sementara di Tokopedia, tim Kompas memperoleh 10 lembar blangko e-KTP yang dijual toko bernama “Lotusbdl”.
Toko yang mengidetifikasi dirinya berada di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, menawarkan selembar blangko KTP-el seharga Rp 50.000. Untuk memperolehnya pembeli harus membeli 10 kartu sekaligus seharga Rp 500.000.
Kompas kemudian melakukan pengecekan terhadap blangko yang dijual bebas tersebut.
Secara kasat mata, 11 blangko KTP-el dan 1 lembar KTP-el aspal itu identik dengan blangko KTP-el resmi yang hanya dikeluarkan pemerintah.
Hologram di 12 lembar blangko itu pun menyerupai dengan hologram di KTP-el asli.
Saat ditempelkan ke telepon pintar yang dilengkapi NFC (piranti komunikasi antar-dua perangkat) dengan meggunakan aplikasi NFC Tools, chip yang tertanam di seluruh blangko dan KTP-el aspal itu mengidentifikasi dirinya sebagai NXP, sama dengan chip yang digunakan di e-KTP asli.
Pengujian Teknis
Pengujian secara teknis juga dilakukan oleh ahli chip, Eko Fajar Nur Prasetyo. Keahlihan Eko pernah dipakai KPK untuk menguji kualitas chip pada e-KTP\ terkait korupsi pengadaan e-KTP 2010-2011.
Baca: Pertama Kali Terjadi, Penerimaan Negara Lebih Besar dari Target APBN, Capai Rp1.936 Triliun
Sampel yang diuji adalah satu blangko dan satu e-KTP aspal yang diperoleh dari Pasar Pramuka Pojok. Sampel lain adalah satu dari 10 blangko e-KTP dari toko Lotusbdl.
Hasilnya, ketiga sampel yang diuji mengidentifikasi dirinya sebagai chip NXP.