Yogyakarta

BMKG Yogyakarta Sebut Curah Hujan di Wilayah DIY Mencapai 100 ml per Dasarian

BMKG menyebutkan pada saat ini wilayah DIY sudah memasuki musim penghujan, khususnya di DIY sebelah utara.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNjogja.com | Hasan Sakri
Ilustrasi :| Awan mendung gelap di salah satu sudut Kota Yogyakarta, Foto diambil pada Selasa (17/1/2017) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Agus Sudaryanto, menjelaskan bahwa pada saat ini wilayah DIY sudah memasuki musim penghujan, khususnya di DIY sebelah utara.

"Nanti masuk dasarian kedua, yakni 11-20 November 2018, hujan akan masuk ke DIY sisi tengah yakni Kota Yogyakarta, Sleman timur, dan Kulonprogo selatan," bebernya, Jumat (16/11/2018).

Baca: Benarkah Minum Air Hujan Aman bagi Tubuh? Ini Penjelasan Ahli

Selanjutnya, Agus menambahkan bahwa pada dasarian tiga, hujan juga dapat dirasakan warga yang tinggal di Gunungkidul dan Sleman yang berhimpitan dengan daerah Gunungkidul.

"Tipikal hujannya yakni hujan deras dalan durasi waktu yang pendek. Lalu hujan deras tersebut juga disertai dengan angin kencang. Hujan semacam itu yang akan dirasakan sepanjang November ini," ucapnya.

Hal tersebut membuat Agus meminta kepada masyarakat untuk menghindari pohon sebagai tempat berteduh saat terjadi hujan lebat.

"Saat hujan seperti ini, dikhawatirkan terjadi pohon tumbang dan pohon yang tersambar petir," jelasnya.

Selain itu, ia pun meminta kepada warga untuk membersihkan selokan agar aliran air dapat mengakir dengan lancar dan tidak terhambat sehingga menyebabkan banjir. Agus pun mengimbau warga yang tinggal di lereng untuk mewaspadai potensi tanah longsor.

"Curah hujan saat ini di bawah 100 ml per dasarian. Puncak musim hujan nanti pada Januari-Februari di mana curah hujannya sampai di atas 500 ml per dasarian sehingga daerah cekungan berpotensi banjir, lereng longsor karena dari kemarau ke hujan menyebabkan munculnya rekahan yang ketika diisi air menimbulkan longsor," bebernya.

Walau demikian, Agus mengatajan bahwa musim hujan di DIY mundur dari waktu normalnya. Pihaknya membuat perkiraan bahwa hujan turun pada Oktober, namun mundur pada November ini.

"Oktober ada hujan, tapi intensitasnya tidak sederas waktu normal," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved