Kota Yogyakarta

Jukir Tak Khawatir Soal Pengalihan Arus Lalu Lintas

Mereka berharap program penataan dari pemerintah daerah setempat ini lebih membuat tertib kawasan Malioboro.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
IST
Sejumlah petugas Dishub DIY dan Ditlantas DIY melaksanakan survei jalan terkait dengan rencana uji coba pengalihan arus jalan di kawasan Malioboro, Kamis (8/11/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah juru parkir di kawasan jalan sirip Malioboro mengaku siap mengikuti aturan terkait rencana pengalihan arus lalu lintas.

Mereka berharap program penataan dari pemerintah daerah setempat ini lebih membuat tertib kawasan Malioboro.

Wardi, salah satu juru parkir di kawasan Jalan Mataram mengatakan pengalihan arus lalu lintas menjadi satu arah di jalan tersebut tidak jadi persoalan.

Baginya, program pemerintah untuk menata ini memang harus didukung banyak pihak.

"Belum ada sosialisasi namun ada pemberitahuan kalau akan ada pengalihan menjadi jalur satu arah," katanya kepada Tribun Jogja, Kamis (8/11/2018).

Baca: Park And Ride Jadi Alternatif Kurangi Kemacetan di Sekitar Malioboro

Baca: Masuk Musim Penghujan, Walikota Magelang Minta OPD Petakan Potensi Bencana

Wardi menjelaskan, dengan dibuatnya jalan Mataram menjadi satu arah, maka akan berdampak besar.

Utamanya dalam keselamatan dan mengurangi kemacetan.

Selama ini, banyak orang yang parkir meminta untuk putar arah, sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.

Tak hanya itu, dengan satu arah semua kendaraan juga lebih tertib.

"Kalau satu arah tidak ada orang yang minta puter. Semua berjalan dengan lancar dan tidak masalah," kata warga Gemblakan Bawah ini.

Baca: Bus Besar Jadi Perhatian Untuk Pengalihan Arus Lalu Lintas Malioboro

Untuk segi pendapatan, Wardi juga tidak khawatir penataan ini membuatnya kehilangan banyak uang.

Dia juga meyakini jika ekonominya tidak terpengaruh dengan penataan ini.

"Hanya nanti yang kasihan becak kayuh yang membawa paket karena harus memutar agak panjang. Kalau jukir saya kira tidak masalah," ujar tukang parkir yang bekerja selama tujuh tahun ini.

Imam, juru parkir lainnya mengaku mengikuti program dari pemerintah daerah terkait penataan tersebut.

Dia pun tidak khawatir jika penataan dan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Mataram ini memberikan imbas pada jukir di sekitar kawasan tersebut.

“Saya ikut pemerintah saja dan kalau memang tidak bisa parkir lagi ya tidak masalah,” ulasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved