Kulon Progo
Museum Benteng Vredeburg Menggelar Pameran Keliling di Kulon Progo
Museum Benteng Vredeburg juga terus berinovasi dan mencari terobosan baru dalam menyebarkan informasi kesejarahan.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta selalu berupaya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan menggandeng mitra museum untuk bekerja sama memanfaatkan dan mengembangkan museum.
Selain itu, Museum Benteng Vredeburg juga terus berinovasi dan mencari terobosan baru dalam menyebarkan informasi kesejarahan.
Salah satunya dengan menggelar pameran keliling di Kulon Progo untuk mendekatkan museum dan sejarah perjuangan bangsa kepada masyarakat desa.
Pameran Keliling Museum di Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo dilaksanakan pada 31 Oktober – 4 November mendatang.
Baca: Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Gelar Pameran Bersama BARAHMUS
Pameran dimeriahkan dengan berbagai macam pentas seni serta pameran partisipan berupa stand-stand kuliner, kerajinan tangan, kesehatan dan pendidikan.
Plt Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Zaimul Azzah menyampaikan, pameran ini dilaksanakan dengan menggabungkan event-event yang diselenggarakan oleh masyarakat.
"Diharapkan kerjasama antara masyarakat desa dengan museum untuk berkegiatan bersama dalam bentuk kemitraan dapat terlaksana dengan baik tanpa ada yang kehilangan esensi kegiatannya," kata Zaimul pada Rabu (31/10/2018).

Baca: Belajar Sejarah Yogyakarta, Peserta Kemah Budaya Kunjungi Museum Benteng Vredeburg
Pameran kali ini menyajikan cerita mengenai gambaran umum Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, sejarah Kulon Progo, Kulon Progo dalam Java Oorlog (Perang Jawa), serta Kulon Progo sebagai basis perjuangan ketika revolusi fisik.
"Yang tak kalah menarik, pameran ini menampilkan beberapa koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, terutama yang berkaitan dengan perjuangan di Kulon Progo," ucap dia.
Salah satu koleksi yang ditampilkan adalah pedang dan kenop milik Bapak Suto Darmo, warga Desa Gerbosari yang selamat dari aksi pengeboman Belanda ketika mengebom Desa Gerbosari.
Judul pameran “Kulon Progo dalam Lintasan Sejarah” menjadi pengingat bahwa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan tidak bisa lepas dari semangat persatuan, rela berkorban, dan cinta tanah air demi tegaknya kemerdekaan.(TRIBUNJOGJA.COM)