Orang Amerika Lebih Takut Korupsi daripada Bertemu Hantu

Setiap tahun, Chapman University di California melakukan survei terhadap orang-orang Amerika untuk mengetahui ketakutan mereka.

Editor: iwanoganapriansyah
IST
Ilustrasi Ketakutan 

TRIBUNJOGJA.COM - Manusia mudah takut terhadap hal-hal kecil seperti laba-laba atau darah. Namun, apakah yang paling ditakutkan penduduk Amerika?

Sebuah survei menyatakan bahwa mereka lebih khawatir terhadap isu-isu pelik seperti korupsi, masalah lingkungan, dan wabah penyakit. Ketakutan itu melebihi dari ketakutan terhadap hantu.

Setiap tahun, Chapman University di California melakukan survei terhadap orang-orang Amerika untuk mengetahui ketakutan mereka.

Tahun ini, 1.190 orang di seluruh AS diminta menjawab 94 pertanyaan berbeda yang berhubungan dengan kejahatan, pemerintah, lingkungan, kecemasan pribadi, dan yang lainnya.

Hasilnya menunjukkan, sebanyak 73,6% responden menyatakan bahwa mereka sangat takut kepada korupsi pemerintah. Hasil ini sama seperti tahun lalu, namun angkanya meningkat – sebelumnya hanya 60,6% pada 2016.

Rasa takut di peringkat kedua didasari oleh polusi air, baik pencemaran air minum, laut, sungai maupun danau.

Sisanya ditempati oleh ketakutan pada uang, kecemasan, sekarat akibat penyakit kronis, punahnya spesies, pencemaran udara dan perubahan iklim.

Para peneliti mengatakan, yang paling membedakan antara 2016 dengan 2017-2018 adalah ketakutan orang-orang Amerika terhadap isu-isu lingkungan.

“Sejak Trump terpilih menjadi presiden, warga AS semakin takut dengan peningkatan polusi, pemanasan global dan bencana alam. Sebelumnya, mereka tidak pernah peduli pada lingkungan,” jelas peneliti.

Meski begitu, menurut para peneliti, ketakutan ini bisa dimanfaatkan untuk mengajak penduduk Amerika untuk mulai membatasi emisi sehingga polusi semakin berkurang. Juga memengaruhi pemerintah agar membuat kebijakan yang pro lingkungan. (Gita Laras/ScienceAlert/NGI)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved