Bantul
Pemkab Bantul Berupaya Tingkatkan Populasi Sapi dengan Inseminasi Buatan
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di Bantul dan DIY, Pemkab Bantul berharap dapat terus mengejar kenaikan populasi sapi.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di Bantul dan DIY, pemerintah kabupaten Bantul berharap dapat terus mengejar kenaikan populasi sapi.
Terlebih dengan adanya program inseminasi buatan (IB) yang dapat meningkatkan populasi sapi dengan cukup pesat.
Baca: Begini Kronologi Lengkap Perusakan Properti Sedekah Laut di Pantai Baru Versi Polres Bantul
Dilansir Tribunjogja.com dari data Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (Disperpautkan) Bantul, dari target sebanyak 23.000 tercapai 29.859 IB di tahun ini.
Sedangkan untuk target kelahiran dipasang 12.448 dan telah tercapai 8.554.
Selain itu untuk pemeriksaan kebuntingan (PKB) dari target 16.310 telah tercapai 15.923.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Disperpautkan), Pulung Hariyadi nantinya upaya khusus sapi indukan wajib bunting (upsus SIWAB) ini akan ditingkatkan terus.
"SIWAB tetap jalan terus karena ini (program) dari pusat. Tetap tingkatkan terus karena mengejar populasi sapi ini tidak mudah," ujarnya kepada wartawan usai acara Gebyar SIWAB dan Panen Pedhet, di Pasar Hewan Imogiri, Dipan, Karangtalun, Imogiri, pada Rabu (17/10/2018).
Jika kelahiran pedhet (anak sapi) lebih banyak, maka akan mencukupi kebutuhan konsumsi daging di Bantul bahkan DIY.
Namun, menurutnya masih ada kendala yang dihadapi yakni kurang meratanya upsus SIWAB ini.
"Kalau bisa diratakan seluruhnya. Tapi tidak mungkin karena anggaran pusat juga terbatas," jelasnya.
"Paling tidak ada kenaikan 10 persen dari tahun kemarin. Misal tahun ini 30 ribu nanti jadi 33 ribu," lanjutnya.
Jika pengembangbiakan dilakukan secara manual, menurutnya akan memakan waktu yang lama.
"Kalau secara manual akan sangat lama dan sulit. Populasi sapi jantan juga sangat kecil," tuturnya.
Untuk memperoleh anak sapi dengan kualitas yang lebih bagus dapat dilakukan dengan perkawinan campur.
Baca: Komplotan Pencuri Uang di Mesin ATM Bantul Merupakan Sindikat Kejahatan Lintas Daerah
"Dengan perkawinan campuran lebih unggul untuk memperbaiki genetika, juga menambah kecepatan populasi," jelasnya.
"Ini merupakan program se-Bantul, akan didata dan ditandai," imbuhnya.
Menurutnya ini merupakan sebuah momentum dalam hal teknologi pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Petani harus memanfaatkan teknologi. Karena tenaga kerja di sektor pertanian dan lahan menjadi semakin sempit," ujarnya.(*)