Pemilu 2019
Sandiaga Uno : Kepala Daerah Seharusnya Fokus Urusi Warganya
Sandiaga Uno : Kepala Daerah Seharusnya Fokus Urusi Warganya dan Tingkatkan Layanan Publik.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut pemilihan presiden bisa berpotensi untuk memecah belah rakyat.
Hal itu dikatakan Sandi, menjawab pertanyaan awak media terkait kepala daerah yang secara terang-terangan ikut bermain politik.
"Buat saya [kepala daerah] jangan [berpolitik]. Bupati harus fokus mengurus masyarakatnya mengurus pembangunan ya. Justru saya minta setiap bupati untuk fokus pembangunannya masing-masing. Justru jangan ikut dalam pilpres," Katanya.
"Karena pilpres berpotensi memecah belah rakyatnya sendiri, jadi ini yang menjadi diferensiasi kita," jelas Sandi, saat kunjungan ke Pasar Imogiri, Jumat (12/10/2018).
Baca: Berkunjung ke Kraton Kilen, Sandiaga Uno Minta Restu Sri Sultan Hamengkubuwono X
Diketahui, dalam kunjungan ke pasar tradisonal Imogiri ini, Sandiaga hanya ditemani oleh anggota DPR RI fraksi Gerindra, Andika Pandu Puragabaya dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Titiek Hediati. Tanpa ditemani oleh Bupati Bantul, Suharsono.
Padahal, Suharsono sendiri adalah politisi dari partai besutan Prabowo Subianto.
Menurut sandi, pihaknya sendiri yang secara langsung meminta kepala daerah untuk tidak menemaninya ketika melakukan kunjungan ke pasar-pasar tradisional.
Ini justru yang menurutnya membedakan gaya politik dirinya dengan pasangan nomor urut satu.
"Yang membedakan kita dari tim pak Presiden Jokowi, dan Kyai Makruf adalah kita tidak menginginkan kepala daerah yang ada di dalam kubu Prabowo-Sandi ikut mengurusi pilpres akhirnya menyita waktu mereka layanan publik, layanan kepada masyarakat," jelas dia.
Baca: Masyarakat Antusias Sambut Silaturahmi Cawapres KH Maruf Amin ke Jogja
Lebih lanjut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan bahwa pemilihan presiden merupakan fokus dirinya dan Prabowo Subianto. Bukan kepala daerah.
"Bagi kami Kepala daerah yang terpilih kemarin fokus untuk mengurusi, melayani publik, mengurus pembangunannya masing-masing. Ranah pilpres itu, ada di tangan pak Prabowo dan saya," katanya.
"Jadi mereka itu terpilih membawa amanah rakyat, betul nggak. Mereka harus membangun wilayahnya masing-masing. Harus bertanggung jawab meningkatkan pelayanan publik. Tidak harus menjadi anggota tim pemenangan kita. Kita ingin mereka fokus," tegasnya.
Kendati demikian, ketika ditanya apakah kepala daerah dari koalisinya boleh mendukung kubu Jokowi, Sandi tidak menjawab dengan tegas.
Ia mengatakan bahwa kepala daerah yang memutuskan untuk masuk kedalam bagian tim pemenangan Jokowi maupun netral, itu merupakan hak politik masing-masing. Menurutnya akan ada mekanisme sendiri yang akan mengatur semua itu.
"[Kepala daerah mendukung kubu Jokowi] saya tidak menyatakan boleh. Itu masing-masing partai, yang akan mengatur. Kami fokus membenahi ekonomi kita. Kita ingin lapangan kerja tercipta, kita ingin terobosan harga bahan baku, harga BBM, harga listrik terjangkau masyarakat," ucap dia. (tribunjogja)
