Kota Yogyakarta
Pemkot Yogya Canangkan Germas untuk Cegah Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat
Diabetes Melitus menjadi penyebab kemarian terbanyak, menyusul di bawahnya hipertensi, gagal jantung, serangan jantung.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyakit tidak menular (PTM) menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2017-2018, Diabetes Melitus menjadi penyebab kemarian terbanyak, menyusul di bawahnya hipertensi, gagal jantung, serangan jantung, kanker payudara, kanker leher rahim, dan stroke.
Baca: Kebiasaan Buruk di Tempat Kerja Bisa Perparah Diabetes
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia menjelaskan bahwa diperkirakan pada 2030 mendatang, sepertiga kematian dini disebabkan oleh PTM.
Pemkot Yogyakarta pun telah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi hal itu.
Mulai dari Perda Kawasan Tanpa Rokok, Perwal Petunjuk Pelaksanaan Perda KTR, Perwal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dan Perwal Pembentukan Posbindu FR PTM Krhisna Husada di Kompleks Balaikota.
"PTM perlu dicegah melalui Germas yakni dengan melakukan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta memeriksakan kesehatan secara berkala," tandasnya, pada Workshop Pencegahan dan Pengendalian PTM, di Ruang Bima Kompleks Balaikota Yogyakarta, Rabu (12/9/2018).
Aktifitas fisik, lanjutnya, dapat dilakukan di mana saja.
Mulai di runah, perjalanan, sekolah, tempat kerja, dan tempat umum. Kegiatan fisik dilakukan minimal 30 menit sehari.
"Pada Oktober mendatang, di lingkungan Pemkot, pada jam 10 dan 2 ada bel yang menjadi penanda semua orang untuk melakukan relaksasi dengan gerakan peregangan tubuh. Fungsinya untuk melemaskan otot agar tidak kaku, terutmaa bagi yang kerjaannya di depan komputer terus," tambahnya.
Ia menjelaksan, untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat.
Cek kesehatan tersebut meliputi cek tekanan darah, kadar gula darah, kolestrol, tes darah lengkap di laboratorium, cek lingkar perut, dan deteksi dini kanker rahim untuk perempuan.
"Semakin awal tahu potensi penyakit apa yang dimiliki, pencegahan bisa dilakukan lebih awal dengan nengatur pola hidup sehat," bebernya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa trend penyakit mematikan telah berganti dari penyakit menukar menjadi PTM.
Baca: Ini Alasan Kenapa Penderita Diabetes Banyak Dijumpai di Indonesia
"Sebelumnya berasal dari gen dan keturunan, menjadi yang ke arah sikap dan perilaku di masyarakat. Ini yang harus kita ubah. Kita gunakan germas dalam rangka mengubah perilaku yang sehat," ungkapnya.