Pendidikan

Karya Mahasiswa di Pimnas Dapat Ditindaklanjuti untuk Pemanfaatan Masyarakat dan Industri

Forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa ini diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Rektor UNY memberikan sambutan dalam penutupan Pimnas ke-31, Sabtu (1/9/2018) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional telah berakhir.

Forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa ini diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM (Program Kreativitas Mahasiswa).

Baca: UGM Raih Juara Umum Pimnas ke - 31

UNY menjadi tuan rumah dalam Pimnas ke-31 mulai dari 28 Agustus hingga 2 September kemarin.

Sekretaris Jenderal Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Ainun Na’im, dalam penutupun Pimnas Sabtu kemarin mengatakan tahun ini adalah Pimnas yang melibatkan peserta paling banyak dibanding Pimnas sebelumnya, yakni 440 Tim dari 136 perguruan tinggi.

"Hal ini menunjukan animo, antusias, dan prestasi di bidang kemahasiswaan semakin meningkat," ucapnya melalui siaran resmi yang diterima Tribunjogja.com.

Ia berharap, karya-karya PKM yang terbaik dapat ditindaklanjuti dengan Publikasi Jurnal Ilmiah, Hak Kekayaan atas Intelektual (HAKI), dan Hilirisasi karya inovatif Produk Mahasiswa.

Ia menjelaskan di kementerian selain ada ditjen yang mengurusi pembelajaran dan kemahasiswaan (belmawa), juga ada ditjen penelitian dan pengembangan, serta penguatan inovasi.

Dalam Ditjen Litbang dan Inovasi tersebut ada program kegiatan untuk memfasilitasi pengembangan lebih lanjut dari gagasan dan ide hasil penelitian, yang dapat dilanjutkan dan dihilirkan untuk pemanfaatan di masyarakat dan industri.

"kita harapkan mahasiswa dan dosen dapat melanjutkan karya ini sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat lebih luas," terangnya.

Ia mengungkapkan, sebelumnya menteri berpesan bahwa riset itu sangat penting karena tidak hanya dapat memecahkan suatu masalah tetapi juga akan memberikan manfaat bagi perkembangan keilmuan dan kepakaran.

Utamanya dalam hal kepakaran dalam menganalisis data (critical thinking skills), kemampuan untuk mengintegrasikan antara teori dan praktek, belajar untuk bekerja secara independen, serta berkomunikasi secara lisan dan tulisan.

Di mana hal itu kini diperlukan dalam menghadapi tantangan global atau era industri 4.0.

"Untuk itu, sepulang dari acara ini jangan berhenti untuk terus menggali ilmu, teknologi dan inovasi, karena pada daya saing kita dapat meningkat dengan menguasai teknologi," pesannya kepada peserta Pimnas.

Sementara itu Rektor UNY, Sutrisna Wibawa mengatakan, sesuai dengan tema Pimnas 31, maka kegiatan ini dapat menjadi wahana pembelajaran sekaligus memupuk tenggang rasa, toleransi, dalam bingkai kebhinekaan.

Ia menekankan bahwa mahasiswa yang berkompetisi dalam Pimnas kali ini adalah seorang juara.

Baca: Sebanyak 1.523 Mahasiswa Berlaga dalam Pimnas ke-31 di UNY

Hal itu karena mereka sudah melalui proses seleksi yang ketat.

"Patut dibanggakan karena proses seleksi yang luar biasa. Dari 4.800 karya ilmiah, yang masuk Pimnas hanya 440. Itupun saat usul proposal pendanaan sudah diperas lagi. Para peserta sudah menjadi juara dari perguruan tinggi masing-masing," ucapnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved