Adab Sebelum dan Sesudah Salat Idul Adha yang Harus Diperhatikan
bagi umat Islam yang tidak melakukan ibadah Haji, termasuk Muslim di Indonesia, mereka disayriatkan untuk melakukan salat Idul Adha
TRIBUNJOGJA.COM - Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada hari Selasa (22/8/2018) besok.
Pada hari tersebut, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia melaksanakan ibadah Haji yang merupakan rukun islam kelima.
Dalam ibadah haji, ada serangkaian prosesi yang wajib dijalankan.
Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha
Rangkaian ibadah tersebut berupa melempar jumrah di Mina setelah bermalam di Muzdalifah, menyembelih hewan kurban dan mencukur rambut kepala. Setelah itu melakukan tawaf ifadhoh.
Tiga Hal yang Harus Diperhatikan Agar Daging Hewan Kurban Tak Menjadi Haram
Namun, bagi umat Islam yang tidak melakukan ibadah Haji, termasuk Muslim di Indonesia, mereka disayriatkan untuk melakukan salat Idul Adha.
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Ucapan Selamat Idul Adha 2018
Agar di hari raya berlimpah pahala, maka ada beberapa adab yang harus diikuti:
1. Mandi besar
Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
Bolehkah Memakan Daging Kurban Sendiri? Berikut Ini Penjelasannya
Dibolehkan untuk memulai mandi hari raya sebelum atau sesudah subuh. Ini adalah pendapat yang kuat dalam Madzhab Syafi’i dan pendapat yang dinukil dari imam Ahmad.
2. Memakain wangi-wangian bagi pria
Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani)
3. Mengenakan pakaian yang paling bagus
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan: Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. (HR. Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i)