EKSKLUSIF THE LOST GANESHA
BERITA FOTO : Temuan Arca 'The Lost Ganesha' Raksasa di Sambirejo Prambanan
Kampung itu ditinggalkan penduduknya setelah tanah bergerak menyeret seisi kampung ke bibir jurang pada tahun 1955.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penemuan kembali arca Ganesha raksasa di jurang Dusun Gunungsari, Sambirejo, Prambanan, ikut menguak kisah mencekam lenyapnya Kampung Gepolo.
Kampung itu ditinggalkan penduduknya setelah tanah bergerak menyeret seisi kampung ke bibir jurang pada tahun 1955.
Saksi hidup mengatakan, letak arca Ganesha super jumbo di komplek situs kuno Gunungsari, Sambirejo, Prambanan ada di atas sebuah mata air, sebelum terjungkal ke jurang.

Ia diletakkan betul-betul di dekat tebing curam yang sangat berbahaya.
Kitab Siwa Purana dan cerita yang dipercaya para pengikut Siwa menyebutkan, Ganesha ini anak Dewi Parwati, istri Dewa Siwa.
Suatu ketika, Parwati ingin mandi, namun tak ingin ada yang mengganggu, maka disuruhlah Ganesha menjaga.
Siwa datang dan ingin masuk rumahnya, namun dicegah Ganesha. Terjadilah perkelahian. Siwa memenggal kepala Ganesha dengan trisulanya.
Tewaslah putra Parwati ini. Seusai mandi, Parwati mendapati anaknya tak bernyawa.
Baca: Ganesha, Simbol Pengetahuan dan Penyingkir Bahaya
Baca: Kisah di Balik Penemuan The Lost Ganesha dan Lenyapnya Kampung Gepolo di Prambanan
Baca: Menilik Bekas-bekas Kampung Gepolo Prambanan, Lokasi Temuan The Lost Ganesha Raksasa
Marahlah ia. Parwati meminta Siwa menghidupkan kembali anaknya. Siwa menemui Brahma, dan ia disuruh mencari hewan apapun yang pertama kali ditemui, dan diambil kepalanya. Siwa menyuruh Gana melakukan tugas itu.
Akhirnya gajah lah yang pertama kali ditemui Gana. Gajah itu melawan saat akan dipenggal, hingga gadingnya patah.
Kepala gajah itulah yang kemudian disambung dengan tubuh Ganesha, dan ia kembali dihidupkan.
Inilah beberapa foto-foto proses penemuan 'The Lost Ganesha' di Prambanan, Sleman, beberapa waktu yang lalu.









