Kota Jogja
Cegah Peredaran Narkoba di Lapas, Polda DIY Beri Penyuluhan Kepada Para Petugas Lapas
Selain menambah wawasan terkait narkoba, pihaknya juga melakukan penyuluhan terkait radikalisme.
Penulis: rid | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peredaran narkoba tak bisa dilepaskan dari suatu jaringan, bahkan meski sudah menjadi warga binaan di sebuah lembaga pemasyarakatan (Lapas), masih terdapat indikasi warga binaan tersebut masih terikat dengan sebuah jaringan.
Selain itu, di daerah lain masih didapati warga binaan yang menjalankan bisnis narkoba dari dalam Lapas, bahkan beragam modus memasukkan narkoba ke dalam Lapas pun masih ditemukan.
Karenanya, guna menambah wawasan terkait jenis narkoba dan beragam modus operandi yang digunakan pengunjung untuk memasukkan narkoba ke dalam Lapas.
Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda DIY bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham DIY menggelar penyuluhan terhadap puluhan petugas Lapas Wirogunan beberapa hari lalu.
Kasubdit Bintibluh, Ditbinmas Polda DIY, AKBP Sinungwati mengatakan, penyuluhan tersebut merupakan wujud sinergitas pihaknya dengan Kemenkumham DIY untuk menambah wawasan petugas.
Selain menambah wawasan terkait narkoba, pihaknya juga melakukan penyuluhan terkait radikalisme.
"Ada 31 petugas pemasyarakatan DIY yang ikut, itu termasuk dari Lapas wanita juga. Penyuluhan terkait narkoba dilakukan karena banyak warga binaan mereka adalah bandar dan pengedar narkoba, sehingga mereka perlu tahu tentang jenis narkoba dan modus operandi peredaran narkoba," katanya, Minggu (12/8/2018).
Menurutnya, berkaca dari kasus-kasus terkait peredaran narkoba di Lapas, pihaknya melihat banyak modus operandi baru yang dilakukan untuk memasukkan narkoba ke dalam Lapas.
Terlebih, dari tahun ke tahun penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dan diikuti banyaknya jenis narkoba baru.
Lanjutnya, peredaran narkoba di Lapas tidak lepas dari keterikatan dengan jaringan sebelumnya. Karena lingkungan mempengaruhi peredaran narkoba, maka pihaknya mengharapkan petugas Lapas untuk memberi perhatian khusus agar warga binaan yang terindikasi masih terikat jaringan narkoba dapat lepas dari jaringan tersebut dan setelah keluar dari Lapas tidak mengulangi perbuatannya.
"Kemarin kami juga jelaskan modus operandi dan jenis narkoba, karena sekarang kan ada yang bentuk cair dan ada modus masukkan narkoba ke dalam kue.
Petugas juga diminta untuk berempati dan beri motivasi ke warga binaan agar bisa lepas dari jaringan narkoba, karena itu berpengaruh ke peredaran narkoba," ujarnya.
Ditambahkannya, meski saat ini tidak ditemukan adanya peredaran narkoba di Lapas-lapas, khususnya Lapas Wirogunan.
Pihaknya merasa penyuluhan tersebut perlu, dengan harapan dapat bermanfaat bagi petugas dan berlanjut ke warga binaan terkait kasus narkoba.
"Harapannya dengan penyuluhan ini dapat meningkatkan kewaspadaan petugas dan bersama-sama mencegah peredaran narkoba di Lapas," pungkasnya. (*)