Sains

Jangan Sepelekan, Tidur Lebih dari 8 Jam Sehari Berdampak pada Kesehatan

Hasil penelitian ini merupakan analisis dari 74 penelitian yang melibatkan lebih dari 3 juta peserta.

Editor: Ari Nugroho
IST
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Ttidur cukup merupakan salah satu kunci untuk tetap sehat.

Namun, Anda mulai harus berhati-hati jika jam tidur Anda terlalu lama.

Riset terbaru menemukan bahwa tidur lebih dari delapan jam terkait dengan risiko masalah jantung dan bahkan kematian.

Memang pola tidur itu tidak akan langsung berujung pada kematian, tetapi menghabiskan malam dengan tidur lebih lama bisa menjadi sebuah tanda atau gejala yang mendasari masalah kesehatan.

Itulah mengapa tim peneliti mengungkapkan jika kita harus lebih memperhatikan pola tidur yang berlebih.

Peneliti juga merekomendasikan untuk tidur hanya selama 7-8 jam di malam hari untuk mengurangi risiko masalah kesehatan di masa depan.

"Temuan kami memiliki implikasi yang penting sebagai dokter yang harus memberikan pertimbangan mengenai durasi tidur dan kualitas selama konsultasi," ujar Chun Shing Kwok, salah satu anggota tim riset.

"Jika tidur lebih dari 8 jam atau lebih lama lagi, dokter akan menyarankan skrining untuk faktor risiko jantung atau gangguan tidur," tambahnya.

Baca: Ini Risiko Berbahaya Jika Terlalu Lama Tidur

Hasil penelitian ini merupakan analisis dari 74 penelitian yang melibatkan lebih dari 3 juta peserta.

Penelitian tersebut mencatat durasi tidur serta kualitas yang dilaporkan partisipan secara mandiri, serta risiko kematian dan juga kesehatan jantung.

Analisis kemudian menemukan jika durasi tidur rata-rata 10 jam semalam berhubungan dengan 30 persen peningkatan kematian dini dibandingkan dengan orang yang tidur selama 7 jam semalam.

Tidur rata-rata 10 jam semalam juga ditemukan berkaitan dengan 56 persen peningkatan risiko kematian karena stroke, dan 49 persen peningkatan risiko kematian penyakit jantung.

Sementara itu, kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan peningkatan penyakit jantung koroner sebanyak 44 persen.

Baca: 7 Cara Sembuhkan Batuk yang Mengganggu Tidur

Akan tetapi, studi ini juga memiliki keterbatasan.

Sebab, kebiasaan tidur para partisipan dilaporkan secara mandiri, bukan dilakukan pengukuran di laboratorium sehingga bisa saja tidak akurat sepenuhnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved