Kulonprogo
Jelang Idul Adha, Pandai Besi di Kulonprogo Ramai Orderan
Dua pekan jelang Iduladha atau hari raya kurban, pandai besi di Pasar Bendungan, Wates mulai kebanjiran order perbaikan atau pembuatan pisau.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dua pekan jelang Iduladha atau hari raya kurban, pandai besi di Pasar Bendungan, Wates mulai kebanjiran order perbaikan atau pembuatan pisau.
Meski tradisional, hasil garapan para tukang besi itu cukup memuaskan para pelanggan.
Di Pasar Bendungan memang terdapat beberapa lapak pandai besi yang selalu jadi jujugan masyarakat sekitar.
Baca: Jelang Idul Adha, DP3 Sleman Pantau Hewan Kurban
Para pandi besi itu beroperasi secara rutin setiap pekan saat hari pasaran yaitu Pahing dan Kliwon.
Masing-masing bersifat tradisional sehingga penempaan besi dilakukan dengan bantuan pompa tiup untuk menyemburkan api.
Di lapak pandai besi ini masyarakat bisa memesan aneka jenis pisau, parang, golok, celurit, cangkul dan perkakas pertanian lainnya dari besi.
Lapak tersebut juga melayani perbaikan untuk mempertajam pisau potong dan pengulitan yang biasanya dibutuhkan saat proses penyembelihan hewan kurban.
"Jelang hari raya kurban ada peningkatan pesanan sekitar 10 persen, baik yang bikin baru atau hanya perbaikan," jelas seorang pandai besi, Mursanto pada Tribunjogja.com, Jumat (3/8/2018).
Kebanyakan masyarakat yang datang kepadanya mencari pisau potong untuk menyembelih hewan kurban serta pisau kelet untuk ngelet (menguliti) kulit.
Ada juga yang mencari parang dan sejenisnya sebagai pemotong daging, tulang, atau bagian lain dari ternak yang terbilang sulit dipotong dengan pisau biasa.
Jenis logam besi yang banyak dipilih konsumen menurutnya adalah jenis baja dari bekas per atau alat kikir.
Ketika diolah, hasilnya lebih tajam dan tidak cepat tumpul sehingga awet digunakan.
Penggunaan pompa angin tradisional yang sederhana untuk memijarkan besi tetap dipertahankannya karena cocok untuk mendapatkan suhu panas yang terkendali sehingga penempaan besi lebih mudah dilakukan.
"Apinya tidak terlalu menekan sehingga gampang menempa besi. Orang juga lebih milih tempaan dengan alat pompa ini," jelas Mursanto.
Harga tiap barang yang dibikin para pandai besi tersebut relatif tidak jauh berbeda dengan produksi pabrikan yang banyak beredar.