Pendidikan

Mahasiswa UNY Sulap Pelepah Pisang Jadi Sajadah

Inovasi ini bermula dari temuan mereka akan potensi pelepah pisang yang banyak serat, bertekstur, dan kuat sehingga dapat dikembangkan

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
IST
Mahasiswa UNY terus menelurkan kreativitas dan inovasi. Kini giliran Erni Nur Bayinah dan Selvia Zuni Murningsih dari prodi manajemen pendidikan, Novia Haryani prodi psikologi, Nursyifa Sundari prodi biologi serta Vina Mathlaul Ilma dari prodi pendidikan ekonomi menciptakan sajadah dari pelepah pisang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mahasiswa UNY terus menelurkan kreativitas dan inovasi.

Kini giliran Erni Nur Bayinah dan Selvia Zuni Murningsih dari prodi manajemen pendidikan, Novia Haryani prodi psikologi, Nursyifa Sundari prodi biologi serta Vina Mathlaul Ilma dari prodi pendidikan ekonomi menciptakan sajadah dari pelepah pisang.

Inovasi ini bermula dari temuan mereka akan potensi pelepah pisang yang banyak serat, bertekstur, dan kuat sehingga dapat dikembangkan menjadi bahan baku produksi.

Selain itu, pemanfaatan pohon pisang selama ini masih kurang optimal.

Kencenderungan masyarakat hanya memanfaatkan daun, buah, maupun akarnya sementara batang atau pelepahnya jarang digunakan.

Baca: Sebanyak 3.949 Mahasiswa UNY KKN di Sejumlah Derah

Atas dasar itu, para mahasiswa UNY ini mengembangkan produk sajadah dari pelepah pisang yang dinamai dengan Sapasang (Sajadah Pelepah Pisang).

Ketua Tim, Erni Nur Bayinah mengatakan produk yang mereka tawarkan ini ramah lingkungan karena diambil dari limbah yang tidak digunakan, selain itu teksturnya yang unik serta warna alamiah membuat Sapasang menjadi produk yang menarik untuk dijual.

Lebih jauh, Nursyifa Sundari menjelaskan pembuatan Sapasang dimulai dari penyiapan bahan baku yaitu pelepah pisang yang diperoleh dari perkebungan pisang yang ada di wilayah Yogyakarta.

Bahan lainya adalah kain perca, kancing, benang, cat akrilik serta plitur.

Semenara alat yang disiapkan yaitu pisau, gunting, jarum jahit, benang jahit, mesin jahit dan kuas.

"Tahapannya dimulai dari proses pengeringan pelepah pisang hingga kadar airnya kurang lebih 20% lalu dijemur selama kurang lebih tujuh hari dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian," terangnya.

Baca: Mbah Pur Senang Pisangnya Seharga Rp 300 Ribu Dibeli Jokowi

Setelah itu pelepah dianyam menjadi sajadah dengan dilapisi dengan kain perca agar memberikan rasa empuk atau tidak terlalu keras saat digunakan salat.

Polanya didesain dan digambar lalu dilukiskan di sajadah.

Sejauh ini, mereka telah memasarkan sajadah unik ini melalui berbagai cara.

Seperti pameran bertema Islam, dijual secara online sehingga bisa dikenal masyarakat yogyakarta dan daerah lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved