Kaos Lukis Batik
Misi Kenalkan Warisan Budaya Nusantara Lewat Kaos Lukis Batik
Misi Castle Kaos Lukis Kenalkan Warisan Budaya Nusantara Lewat Kaos Lukis Batik
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Kaos lukis dengan pewarna batik memang bukan hal yang baru di Taman Sari.
Warga di sekitar Taman Sari terbiasa mengenakan kaos lukis hasil kreasinya sebagai pakaian sehari-hari.
Bahkan ketika Tribunjogja.com mengunjungi Kampung Taman, Patehan, Kraton pada Sabtu (14/7/2018) sore, beberapa rumah warga yang ada di kampung ini pun dindingnya dihiasi dengan berbagai lukisan.
Melihat potensi yang ada di Taman Sari di mana banyak warga yang mempunyai keahlian di bidang seni rupa dan kreatifitas melukis, Maharsitama Anindita pemilik Castle Kaos Lukis berinisiatif menggandeng beberapa rekannya untuk mengembangkan potensi kaos lukis dengan pewarna batik sejak 2014 lalu.
Co - owner Castle Kaos Lukis Ardha Bryan Kharisma menyampaikan, kaos lukis dengan pewarna batik kreasi warga seperti ini perlu disebarkan secara luas.
"Di Taman Sari, banyak orang yang punya kemampuan perupa lukisan, sketsa wajah, pembatik. Sayang jika hanya ada di Taman Sari, makanya dipublikasikan secara luas," kata Ardha.
Baca: Kaos Lukis Asal Taman Sari Tembus Pasar Luar Negeri
Menurutnya, kreativitas warga jika hanya berkembang di Taman Sari saja kurang, untuk itu dirinya mencoba untuk mempublikasikan kaos lukis dengan pewarna batik melalui Facebook.
"Dari kekuatan media sosial itu, tahun 2015 Castle diundang ke Malaysia mengikuti STYLO Asia Fashion Week untuk memajang karya kaos lukis," lanjutnya.
Ardha menambahkan, selain diundang di Malaysia, Castle Kaos Lukis juga pernah memajang kaos lukisnya untuk diperagakan di New York.
Kini, kaos lukis Castle Clothing semakin dikenal oleh masyarakat berkat pemasaran lewat media sosial dan berbagai pameran yang telah diikuti.
Dari segi desain, Castle Kaos Lukis ingin mengeksplorasi kekayaan nusantara seperti wayang ataupun bangunan candi.
Warisan nusantara ini diwujudkan dalam bentuk kaos karena mengandung visi budaya dari Castle yakni bagaimana Castle menyasar anak muda untuk dikenalkan keragamanan budaya.
"Karena awalnya ada misi edukasi tentang wayang, budaya nusantara, budaya Jawa yang sasaranya itu anak muda dengan pendekatan melalui fashion. Yang tadinya belum tau kan jadi tahu budaya. Kenapa kaos? karena yang dipakai sehari hari-hari kaos," imbuh dia.
Karakter eksplorasi desain nusantara dan karakter wayang ini Castle mencoba memvariasikan desain, karena memang nilai yang ingim diangkat adalah etnisitasnya melalui budaya Nusantara
"Desain nusantara selain Jawa ada Bali tapi lebih menekankan Budaya Jawa Bali. Sempat ada desain Borneo, Batak," paparnya.
Ardha berharap, ke depannya Castle Kaos Lukis ini semakin berkembang dan semakin dikenal oleh masyarakat luas,"
"Karya ini juga sebagai pemicu bagaimana warga berkreasi membuat karya di bidang kerjainan atau seni," terang dia. (tribunjogja)