Kaos Lukis Taman Sari
Kaos Lukis Asal Taman Sari Tembus Pasar Luar Negeri
Kaos Lukis Batik yang Diproduksi Asal Taman Sari Tembus Pasar Luar Negeri.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Obyek wisata Taman Sari Water Castle yang berada di Taman, Patehan, Kraton Yogyakarta ini menyuguhkan keindahan bangunan arsitekturnya yang kuno.
Tak hanya menyimpan potensi wisata bangunan sejarah, di kawasan ini wisatawan juga bisa melihat perkembangan seni batik tradisional hingga modern.
Di sekitar kawasan Taman Sari Water Castle ini juga dapat dijumpai beraneka macam kerajinan buatan masyarakat sekitar.
Beraneka ragam karya seni berbasis batik, mulai dari kain hingga kaos dapat dijumpai di Kampung Taman yang terletak di Kompleks Wisata Taman Sari, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton.
Seperti Castle Kaos Lukis misalnya, kaos lukis dengan pewarna batik ini terbuat dari pewarna yang digunakan dalam pembuatan batik pada umumnya.
Hanya saja yang membedakan adalah, jika pembuatan batik menggunakan malam, maka kaos lukis ini tidak menggunakan malam.
Ketika Tribunjogja.com berkunjung ke Galeri Castle pada Sabtu (14/7/2018) sore, Co - owner Castle Kaos Lukis, Ardha Bryan Kharisma menceritakan proses pembuatan kaos lukis dengan pewarna batik ini.
"Kaos polos berbahan katun bambu, dibikin pola dulu, terus dilukis, untuk tiap warna dikeringkan dulu baru ditambah warna lagi. Setelah itu dikeringkan," ujarnya.
Setelah dilukis menggunakan cat pewarna batik, Ardha menambahkan, cat warna tersebut dikunci menggunakan cairan khusus agar tidak luntur.
"Kaos lukis ini nggak akan luntur ketika dicuci, karena ada cairan khusus buat mengunci warnanya. Setelah tahapan penguncian warna dijemur lagi," lanjut dia.
Selain itu, keunggulan lain dari kaos lukis dengan pewarna batik ini terletak pada bahannya yang terbuat dari katun bambu.
"Bahannya itu anti bakteri, nyaman dipakai dan lebih adem juga," papar Ardha.
Untuk proses pembuatan satu buah kaos ini menghabiskan waktu sekitar 5-7 hari.
Ardha menambahkan, lamanya produksi kaos ini dikarenakan proses pembuatan masih dilakukan secara manual, pengeringannya pun juga bergantung pada sinar matahari.