Gunungkidul
PPDB di Gunungkidul, Sekolah Keluhkan Nilai Zonasi Tidak Muncul
Hal tersebut diungkapkan oleh kepala sekolah SMP N 1 Wonosari Nur Hadi pihaknya masih belum bisa melihat zonasi calon siswa.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
Calon Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Kendala ketika pendaftaran peserta didik baru (PPDB) hari ke dua tingkat SMP di Gunungkidul kembali terjadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh kepala sekolah SMP N 1 Wonosari Nur Hadi pihaknya masih belum bisa melihat zonasi calon siswa.
"Saat ini kami kesulitan untuk melihat point siswa, contohnya siswa tinggal dikilometer 3 kami beri nilai sekian siswa yang tinggal di km 0,5 kami beri nilai sekian. Kami masih belum bisa memnentukan skor zonasi siswa," terangnya, Kamis (5/7/2018).
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih belum bisa memperlihatkan ranking siswa yang mendaftar.
"Ya kalau hanya meranking nilainya buat apa, yang terpenting kan skor zonasinya," terangnya.
Baca: Sistem Zonasi di Kota Yogyakarta Diklaim Sudah Dipahami Orangtua Siswa
Ketua panitia PPDB SMP N 1 Kisno Widodo mengatakan masih kesulitan untuk terhubung ke server dapodik dinas.
"Kami harus memasukkan data siswa ke dapodik sekolah, dapodik sekolah nanti terhubung ke dinas sedangkan kami kesulitan terhubung ke dinas. Maka dari itu data-data calon siswa belum kami tayangkan dari itu akan muncul nilai zonasi dari dinas," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini pendaftar sudah bisa mendaftar melalui online, hanya pihak sekolah yang saat ini mengalami kesulitan.
"Ini untuk nilai zonasi bagaimana, apakah kami harus menafsirkan sendiri jarak sekian kilometer mendapatkan nilai sekian atau sudah ditentukan dinas," tuturnya.
Ia berharap agar ke depannya server online harus diuji coba jauh-jauh hari agar ketika hari h nya server sudah siap dipergunakan.
"Dibandingkan tahun lalu jumlah yang mendaftar lebih banyak," katanya.
Baca: Antrean Pendaftar Mengular Saat Verifikasi Jalur Zonasi
Sementara itu Kepala Sekolah SMP N 2 Wonosari Purwanto mengatakan pagi tadi calon peserta didik masih kesulitan untuk mendaftar online.
"Untuk mengatasi hal tersebut kami melakukan verifikasi berkas secara manual, sekolah membantu untuk mendaftar online siang ini sudah tidak ada kendala," terangnya.
Ia berharap sebagai pelaksana kebijakan untuo penyedian website dan kecepatan internet bisa ditingkatkan.
"Uji coba sangat penting untuk pendaftaran online, agar tidak terjadi seperti ini lagi," terangnya.(TRIBUNJOGJA.COM)