Pendidikan

Mahasiswa UNY Usung Gerakan Cinta Fabel di Dusun Bandung Playen

Mahasiswa UNY menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak dengan membuat Gerakan Cinta Fabel Bocah Cilik (Getah Ciliki).

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Anak-anak di dusun Bandung, Playen, Gunungkidul, praktek membaca fabel di hadapan teman-temannya 

TRIBUNJOGJA.COM - Sekelompok mahasiswa UNY menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak dengan membuat Gerakan Cinta Fabel Bocah Cilik (Getah Ciliki).

Dalam program pengabdian di dusun Bandung, Playen, Gunungkidul, mahasiswa UNY yang terdiri dari Rini Fitrianingrum dan Titis Nurul Hidayah prodi Sastra Indonesia, Jarmini prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS serta Astri Anggraeni prodi Psikologi FIP memberikan literasi pada anak melalui dongeng fabel atau cerita tentang binatang.

Gerekan itu muncul berdasarkan keprihatinan mereka atas kepopuleran gadget yang membuat minat baca anak-anak kurang.

Astri Anggraeni mengatakan, gerakan cinta fabel ini dilaksanakan di Taman Baca Kuncup Ilmu yang berada di dusun tersebut dengan serangkaian program yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan dunia anak-anak yaitu belajar sambil bermain.

Ia berharap program ini bisa menjadi langkah awal bagi anak-anak untuk mengenal dan menyukai membaca.

"Langkah awalnya anak-anak dibacakan sebuah dongeng fabel dengan alat perga, dan ditayangkan sebuah film dengan tokoh binatang," ungkapnya.

Para mahasiswa tersebut juga menghadirkan pemateri yang ahli dalam bidang sastra anak, sekaligus mengarahkan agar gemar membaca serta dapat menangkap nilai moral dari bacaan yang mereka baca.

Kemudian peserta juga diminta praktek membaca dan menceritakan kembali fabel tersebut.

Hingga puncaknya para peserta akan mementaskan drama fabel yang akan diabadikan dalam sebuah film pendek, sebagai bentuk dokumentasi, apresiasi dan penghargaan bagi anak-anak peserta program Getah Cilik.

Menurut Titis Nurul Hidayah, meski pemerintah desa setempat telah mendirikan perpustakaan, namun ketertarikan anak-anak justru lebih banyak dihabiskan dengan bermain gadget.

“Kehidupan sehari-hari mereka banyak dihabiskan untuk bermain gadget, playstation, dan menonton TV di rumah. Hal itu menyebabkan anak-anak menjadi individualis dan kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya," ujarnya.

Di sisi lain minat baca dan partisipasi masyarakat khususnya anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar dalam mengunjungi perpustakan masih sangat kurang.

Menurutnya, minimnya sarana prasarana seperti koleksi buku yang sangat terbatas, taman baca yang kurang menarik, serta tidak ada program kegiatan yang jelas, membuat perpustakaan tidak ada yang mengunjungi.

Rini Fitrianingrum menambahkan, program yang mereka angkat ini diharapkan menjadi media bagi anak-anak yang ada di Dusun Bandung untuk dapat meningkatkan budaya gemar membaca.

Sasaran dalam program Getah Cilik ini adalah anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved