Upacara Militer Iringi Kepergian Widagdo

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA COM - Wali Kota Yogyakarta periode 1991-2001, R Widagdo telah berpulang ke pangkuan Ilahi, Jumat (8/6/2018) siang.

Sebelum jenazah dikebumikan di peristirahatan terakhir, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar upacara penghormatan di halaman Balaikota atas jasa dan pengabdiannya selama ini.

Jenazah diberangkatkan dari rumah duka Jalan Centel Baciro dan tiba di Halaman Balaikota Yogyakarta sekitar pukul 09.00.

Jenazah disambut dengan penghormatan yang dilakukan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Dandim 0734 Yogyakarta Letkol (Inf) Bram Pramudia, serta pejabat lain serta PNS di Balaikota Yogyakarta.

Setelah iringan jenazah berhenti sejenak di halaman Balaikota Yogyakarta, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberikan sambutan.

Ia mewakili pihak Pemerintah Kota Yogyakarta mengucapkan rasa duka mendalam atas kepergian Wali Kota dua periode tersebut.

Selain itu, Haryadi menuturkan bahwa mendiang telah menempatkan pondasi yang kuat di Kota Yogyakarta. Hal tersebut membantu generasi penerusnya memiliki pijakan yang mantap dalam merencanakan visi misi pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Dedikasi beliau sebagai pelayan masyarakat sangat besar. Semoga Almarhum memperoleh derajat di sisi-Nya dan khusnul khotimah," ungkapnya.

Sebelum diserahterimakan ke pihak TNI untuk dilepas menggunakan upacara militer, Wali Kota ke-7 tersebut dibaringkan di Grha Pandawa Balaikota untuk disalatkan.

Haryadi bertindak sebagai imam yang memimpin Salat Jenazah yang diikuti beberapa PNS dan anggota keluarga Widagdo.

Selanjutnya, proses serah terima dari Pemerintah Kota yang diwakili Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada pihak TNI yakni Dandim 0734 Yogyakarta Letkol (Inf) Bram Pramudia dilangsungkan.

"Upacara ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan pemerintah atas jasa almarhum. Kami
kehilangan prajurit purnawirawan yang baik. Beliau suri tauladan kita untuk melanjutkan pengabdian kepada bangsa," ujar Bram.

Widagdo meninggalkan satu istri, dua orang anak, dan dua orang cucu. Pada 7 Agustus mendatang, usianya genap 76 tahun. Jenazah dikebumikan di Pemakaman Karangkajen.(tribunjogja)