Kulonprogo

Pemkab Kulonprogo Butuh Penguatan SDM Pariwisata

Sumber daya yang ada selama ini dinilai masih sangat lemah dalam kesiapan, penerimaan, dan pelayanan.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Logo Pemkab Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM - Kalangan legislatif meminta Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menyiapkan sumber daya manusia (SDM) profesional bidang pariwisata.

Dengan demikian, mereka bisa lebih kuat menghadapi persaingan dalam industri pariwisata yang terus berkembang.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kulonprogo, Widiyanto mengatakan Kulonprogo saat ini cenderung masih kekurangan SDM kepariwisataan.

Sumber daya yang ada dinilainya masih sangat lemah dalam kesiapan, penerimaan, dan pelayanan.

Kendala yang masih dihadapi adalah kefasihan berbahasa dan kepemilikan sertifikasi untuk pemandu wisata.

"Maka itu, pembenahan harus segera dilakukan agar wisatawan tidak kecewa saat berwisata. Pembenahan SDM juga perlu diprioritaskan agar bisa menyesuaikan dengan kemajuan Kulonprogo," kata Widiyanto, Kamis (24/5/2018).

Dalam pengamatannya, sejumlah permasalahan besar juga masih menghantui sektor pariwisata Kulonprogo.

Di antaranya terkait transportasi dan akses jalur tempuh ke daerah yang cukup terjal.

Selain itu, berbagai destinasi wisata yang berkembang juga belum diimbangi dengan adanya sarana prasarana maupun infrastruktur jalan yang baik.

Di antaranya yang jadi sorotannya adalah konsep one over trip untuk pengembangan kawasan hutan mangrove Pasir Kadilangu dan Pasir Mendit.

Konsep ini menggabungkan objek wisata di perbatasan Kulonprogo dan Purworejo menjadi satu kawasan terpadu.

Widiyanto menilai, konsep pengembangan itu seharusnya juga mengkaji sejauh mana dampah positif yang bisa didapatkan daerah dan masyarakat.

"Sejauh mana konsep tersebut dapat berdampak signifikan terhadap Kulonprogo harus betul-betul menjadi prioritas. Pemkab perlu ekstra memberikan pengajaran pada masyarakat mengingat terbatasnya SDM," tukasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan pihaknya setiap tahun memiliki program pelatihan untuk pelaku wisata.

Di antaranya berupa pelatihan bahasa Inggris hingga pelatihan pengelolaan homestay.

Dari pelatihan itu diharapkan bisa tercetak SDM pariwisata profesional yang mampu menggerakkan pariwisata Kulonprogo. Khususnya dengan kehadiran bandara internasional.

"Infrastruktur juga terus dibangun secara bertahap menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Termasuk adanya Bedah Menoreh yang menghubungkan objek-objek wisata di kawasan perbukitan Menoreh," kata dia.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved