Aktivitas Merapi

Erupsi Teranyar Merapi Hasilkan Hujan Abu dan Pasir, Terlihat Visual Pijar Berwarna Merah

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida pada sesi jumpa pers pagi ini menjelaskan, erupsi yang terjadi pagi tadi memiliki amplitudo 60 mm

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA/COM / Yudha Kristiawan
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida memberikan keterangan dalam jumpa pers pagi ini, Kamis (24/5/18). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan

TRIBUN JOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi masih mengalami erupsi.

Aktivitas paling mencolok tercatat pada pukul 02.56 WIB, Kamis (24/5/18).

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida pada sesi jumpa pers pagi ini menjelaskan, erupsi yang terjadi pagi tadi memiliki amplitudo 60 mm.

Durasi erupsi tercatat selama 3,5 menit dengan tinggi kolom 6000 meter mengarah ke barat.

Saat terjadi erupsi, suara gemuruh dilaporkan terdengar di semua pos pengamatan.

Kali ini erupsi mengakibatkan terjadinya hujan abu disertai pasir.

Baca: Letusan Kembali Terjadi, BPPTKG Ungkap Tiga Hal Ini Terkait Aktivitas Gunung Merapi

Mengacu pada petugas Pemantau Gunung Merapi (PGM) dan BPBD Kabupaten Magelang, yang terdampak langsung hujan abu disertai pasir ini meliputi wilayah desa Tegalrandu, Sumber, Dukun, Ngadipiro, Banyubiru, Muntilan, Mungkid, Menayu, Kalibening dan Salaman.

Sementara itu, soal informasi yang dirilis pihak BPPTKG melalui akun Twitter sesaat setelah erupsi yakni yang menyatakan saat erupsi juga terlihat kepulan asap dan visual pijar berwarna merah, Hanik menjelaskan, bahwa pijar tersebut merupakan visual dari gas yang membawa material dari dalam.

Proses ini bisa jadi merupakan awal menuju proses erupsi magmatis.

Hanya saja, Hanik menegaskan, bahwa tak serta merta ini kemudian bakal menjadi erupsi magmatis seperti erupsi tahun 2010 silam.

Ia pun mencontohkan, erupsi Gunung Kelud pada tahun 2007 termasuk magmatis namun juga tidak menimbulkan letusan besar meskipun membentuk kubah lava.

Untuk itu, Hanik mengimbau pada masyarakat agar tidak terlalu khawatir namun tetap waspada karena semua dinamika aktivitas Gunung Merapi akan terus disampaikan sedini mungkin.

Baca: BREAKING NEWS: Merapi Kembali Erupsi

"Melihat kondisi Gunung Merapi terkini maka tingkat aktivitas masih dalam kondisi WASPADA (Level II). Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk. Untuk mengurangi dampak abu, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diharapkan menggunakan masker. Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Merapi diharapkan untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi dampak bahaya abu vulkanik," terang Hanik.

Hanik menambahkan, saat erupsi terjadi, visual suhu termal CCTV puncak terhalang kabut tebal sehingga belum bisa membaca.

Sementara itu, data kegempaan dari tanggal 24 Mei 2018 pukul 00.00 hingga pukul 06.00 yang tercacat BPPTKG sebagai berikut, Letusan 1 kali, amplitudo 60 mm, durasi : 3,5 menit.

Guguran, 1 kali, amplitudo 2 mm, durasi 9 detik.

Hembusan 1 kali, amplitudo 3 mm, durasi 16 detik. Multiphase 1 kali, amplitudo 2mm, durasi 11 detik.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved