Sains

NASA Sukses Uji Kilopower Reaktor Nuklir untuk Ruang Angkasa

Terobosan reaktor tenaga nuklir merupakan konsep pertama di AS selama 40 tahun terakhir.

Editor: Ari Nugroho
Kompas.com
Ilustrasi NASA menunjukkan reaktor Kilopower dan radiatornya di bulan. 

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) terus melakukan inovasi untuk mengembangkan teknologi eksplorasi luar angkasa.

Terobosan paling baru NASA adalah meluncurkan reaktor nuklir ke luar angkasa, yang disebut Kilopower.

Kilopower didesain untuk menyediakan tenaga listrik sebagai bahan bakar yang dibutuhkan misi NASA saat melakukan eksplorasi di luar angkasa.

Reaktor nuklir ini nantinya akan dipasang di bulan, mars, atau planet lainnya.

"Saat kita pergi ke bulan atau Mars, mungkin kita membutuhkan sumber daya besar dan tidak bisa hanya tergantung pada matahari," ujar Jim Reuter, administrator rekanan NASA untuk teknologi ruang angkasa, dilansir Geek Wire, Rabu (2/5/2018).

Baca: NASA dan ESA Bawa Tanah Mars ke Bumi untuk Selidiki Alien

Untuk mewujudkannya, langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan bahwa teknologi tersebut aman.

NASA dan lembaga terkait yang terlibat dalam proyek ini telah melakukan serangkaian pengujian sejak November 2017 hingga Maret 2018 di Situs Keamanan Nasional Nevada milik NNSA.

Uji coba intinya adalah saat tim memindahkan reaktor uji ke ruangan hampa udara selama 28 jam yang mensimulasikan siklus daya penuh.

Sistem daya yang dikenal sebagai Kilopower Reactor Using Stirling Technology (KRUSTY) dimasukkan melalui tes tambahan untuk melihat bagaimana sistem saat menangani kegagalan.

"Kami membuang semua yang kami bisa di reaktor untuk melakukan skenarimo operasi nominal dan off-normal. Hasilnya, KRUSTY lolos," kata David Poston, perancang reaktor utama di NNSA Los Alamos National Laboratory dalam siaran pers.

Ia menegaskan, terobosan reaktor tenaga nuklir merupakan konsep pertama di AS selama 40 tahun terakhir.

Tak hanya di ruang angkasa atau NASA saja, namun semua bidang di AS.

Tahap uji coba

Tes awal menghasilkan 1 kilowatt listrik dan daya dapat ditingkatkan hingga 10 kilowatt secara terus menerus selama 10 tahun.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved