Kurangi Penumpukan Kendaraan Bermotor, Sepanjang Jalan Abu Bakar Ali Bakal Dibuat Divider Permanen
Pemasangan divider permanen juga dikarenakan masih banyaknya pengendara yang nekat memutar arah dengan cara sedikit nekat.
Penulis: rid | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guna mengurangi penumpukan kendaraan bermotor dan potensi kemacetan di ruas Jalan Abu Bakar Ali, Kota Yogyakarta, sebuah road divider atau yang lebih dikenal masyarakat umum sebagai pembatas jalan akan dipasang melintang di sebagian besar ruas jalan tersebut secara permanen.
Selain itu, guna mengurai arus kemacetan menuju ruas Jalan tersebut, Satlantas Polresta Yogyakarta telah memasang pembatas jalan semi permanen di pertigaan Sitisewu.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Yogyakarta, Kompol Dwi Prasetyo menuturkan, bahwa Jalan Abu Bakar Ali merupakan jalur alternatif untuk menuju daerah Malioboro, adapun ruas jalan tersebut digunakan sebagai jalur alternatif saat terjadi penumpukan kendaraan bermotor di simpang tiga Kliringan.
Dikatakan Kompol Dwi, bahwa sebagian divider permanen telah berdiri di jalan tersebut.
Bahkan, pihaknya juga telah memasang water barrier berwarna oranye pada ruas jalan yang nantinya akan dibangun divider permanen.
"Jadi yang masih ada water barrier itu nanti akan diganti dengan divider permanen biar tidak arus lalinnya lancar. Saat ini tnggal tunggu material dari Dinas PUPKP (Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman) saja. Sebelumnya kita juga sudah lakukan survey bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta dan Dinas PUPKP terkait divider permanen itu," katanya, Minggu (4/2/2018).
Lanjutnya, selain karena untuk mengurai kemacetan dan memperlancar arus kendaraan bermotor di daerah tersebut, pemasangan divider permanen juga dikarenakan masih banyaknya pengendara yang nekat memutar arah dengan cara sedikit nekat, yakni dengan menggeser water barrier yang dipasang di tengah jalan tersebut.
"Disitu (Jalan Abu Bakar Ali) jadi rawan kemacetan karena masih banyak pengendara yang putar arah. Selain itu, pembatasnya sering sengaja digeser bahkan dirusak untuk putar balik pengendara. Di sisi lain, kalau bongkar pasang kan juga menguras tenaga dan waktu, karena itulah akan dibuat yang permanen," ujarnya.
Diungkapkannya pula, selain memasang divider permanen di jalan tersebut, pihaknya juga telah melakukan upaya guna mengurai kemacetan dengan memasang pembatas jalan semi permanen di simpang tiga Sitisewu menuju simpang tiga Kleringan.
Menurutnya, kemacetan juga berasal dari banyaknya crossing dari arah barat ke Jalan Margo Utomo.
"Itu (Pembatas jalan semi permanen) dipasang untuk membatasi ruang gerak kendaraan yang mau masuk Jalan Margo Utomo dari Sitisewu. Di situ kan banyak kendaraan dari arah barat langsung masuk Jalan Margo Utomo, dan dari utara juga. Jadi kan tersumbat jalurnya, makannya dipasang itu agar kendaraan besar lewat Jalan Margo Utomo kalau mau ke Malioboro, bukannya lewat Sitisewu," ucapnya. (*)