Candi Bubrah Kini Cantik, Rehab 4 Tahun Habis Rp 13,13 M

Candi yang semula nyaris rata tanah ini kembali utuh dan tampak sangat cantik.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Candi Bubrah 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhajir Effendy meresmikan purna pugar Candi Bubrah, Kamis (14/12/2017).

Candi yang semula nyaris rata tanah ini kembali utuh dan tampak sangat cantik. 

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Dr Harry Widianto, melaporkan pemugaran Candi Bubrah dilakukan sejak 2013 dan dinyatakan paripurna pada Desember 2017 ini. 

"Sejak 2013 pemugaran berlangsung, diawali studi mendalam. Sekarang sudah rampung dan bisa kita lihat hasilnya sangat eksotik. Pemugaran ini menghabiskan dana Rp 13,13 miliar," kata Harry Widianto.

Nama Candi Bubrah diambil dari situasi candi saat ditemukan yang dalam keadaan "bubrah" atau rusak, hancur, berantakan. Nama itu tidak akan diganti sekalipun sekarang kondisinya kembali sangat baik. 

Mendikbud Muhajir Effendy seusai seremoni pecah kendi di tangga masuk candi, melihat dari dekat detail ornamen dan beberapa patung yang ada di sisi tubuh candi. Muhajir masuk ke ruang dalam candi, yang di semua sisinya terdapat patung Budha.

"Ini cocok untuk meditasi ya," kata Muhajir kepada para pejabat BPCB Jateng, BPCB DIY, Taman Wisata Candi Prambanan Ratu Boko. Ia tampak mengaggumi bangunan Budhist abad 8/9 ini. 

"Kalau saya meditasi di sini, bisa dapat wahyu jadi presiden," seloroh mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini disambut derai tawa tetamu. 

Kepala BPCB Jateng, Tri Hartono, secara singkat menjelaskan, saat ditemukan hingga sebelum dipugar, Candi Bubrah hanya terdiri sisa pondasi, sebagian kaki candi, dan batgu-batu yang runtuh berserakan. 

"Lewat tangan piawai dan keahlian informal, kesabaran, ketelitian, dan pengabdian melestarikan peninggalan peradaban masa lalu, akhirnya semua bisa diselesaikan bulan ini," kata Tri Hartono. 

Candi Bubrah merupakan satu kesatuan mandala dengan Candi Lumbung dan Candi Sewu yang merupakan bangunan peribadatan Budha. Lokasi persisnya ada di antara Candi Lumbung dan Candi Sewu.

Dari komplek Candi Prambanan (Candi Siwa), berada di sebelah utara berjarak sekitar satu kilometer. Sesudah lapangan besar dan kantor BPCB DIY, kemudian ada komplek Candi Lumbung, baru lokasi Candi Bubrah

Wilayah ini masuk administrasi Dusun Kelurak, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Sedangkan komplek Candi Prambanan secara administratif masuk wilayah Sleman, DIY.

Sebagai satu mandala dengan komplek Candi Prambanan yang bercorak HIndu, Candi Bubrah mula-mula dikenali dari laporan p[ada abad 17 saat FC Lons, seorang utusan VOC mengunjungi wilayah Keraton Mataram. 

Sesudah itu keberadaanya terabaikan hingga 1807 HC Cornelius, seorang Belanda, membuat gambar Candi Sewu dan candi-candi sekitarnya, termasuk Candi Bubrah. Karya Cornelius itu dipublikasikan Raffles pada 1817 di buku History of Java. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved