Sosok Lafran Pane Bagi Akbar Tandjung dan Mahfud MD
Mahfud MD menambahkan bahwa Lafran Pane dalam setiap pidatonya mengatakan bahwa UUD jika perlu diubah harus diubah.
Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam dialog nasional refleksi kepahlawanan Lafran Pane yang digelar oleh UNY, Akbar Tandjung mengatakan Lafran Pane merupakan sosok yang sangat tegas menegakkan independensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Lafran Pane pernah ditawari agar HMI berafiliasi dengan partai politik, tetapi ia menjawab saya tanya teman-teman yang lain dulu," cerita Akbar Tandjung, Rabu (13/12/2017).
Akbar Tandjung mengatakan itu adalah sikap tegas dari Lafran Pane.
"Bahwa kalimat untuk menanyakan kepada teman-temannya tidak ia lakukan sama sekali," ujarnya.
Lafran Pane adalah putra kampung Pagurabaan, Kecamatan Sipirok, yang terletak di kaki gunung Sibual-Bual, 38 kilometer kearah utara dari Padang Sidempuan, Ibu kota kabupaten Tapanuli Selatan, beliau merupakan tokoh pendiri organisasi HMI.
Selain itu pada dialog nasional refleksi kepahlawanan ini juga menghadirkan Mahfud MD sebagai narasumber.
Dalam kesempatan itu, Mahfud MD mengatakan Lafran Pane adalah sosok yang berani.
Baca: UNY Gelar Refleksi Kepahlawanan Lafran Pane
"Pada masa orde baru, Lafran Pane berani mengatakan kemungkinan untuk diamandemennya UUD, ketika justru pemerintah orde baru menangkapi orang-orang yang bicara tentang hal itu," kata Mahfud MD.
Mahfud MD menambahkan bahwa Lafran Pane dalam setiap pidatonya mengatakan bahwa UUD jika perlu diubah harus diubah.
"Lafran Pane bilang kalau Pancasila itu sudah final, ibarat akte kelahiran sudah tidak bisa diganti lagi," kata Mahfud MD.
Dialog nasional inj digelar di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY dan dimulai pukul 09.00 WIB.
Pembicara kunci pada dialog nasional ini yaitu Akbar Tandjung sedangkan narasumbernya Mahfud MD, Siti Zuhro, Sjafri Sairin, Ekram Pawiroputro.(TRIBUNJOGJA.COM)