Luas Hutan di DIY Hanya 17 Persen dari Luas DIY

Laporan Reporter Tribun Jogja. Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Keberadaan hutan sangat penting bagi sebuah kota.

Selain sebagai paru-paru kota, kelestarian hutan penting untuk menyimpan cadangan air.

Meski begitu, total luas hutan di DIY baru 17% dari keseluruhan luas wilayah DIY.

Angka tersebut terdiri dari 5% hutan negara dan 12% hutan rakyat.

Demikian yang disampaikan Felix Tri Yuwono, Wakil Ketua Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) DIY di Wisma Yosoputro, Kalasan, Sleman, Selasa (17/10/2017).

"Tantangan hidup kita adalah penutupan lahan. Penutupan lahan idealnya 30% dari luas wilayah DIY," ujar Felix.

Felix menjelaskan hutan negara di DIY sudah tidak dapat diperluas lagi karena keberadaannya sudah dekat dengan permukiman.

Satu cara yang bisa dilakukan agar luas hutan bertambah adalah dengan menambah luas hutan rakyat.

"Masih banyak kurang. Hutan negara di DIY sudah tidak bisa diperluas karena berada di tengah permukiman contohnya di Ginung Kidul ada Playen, Ponjong, Paliyan. Dan Sleman di Pakem, Turi sementara itu juga ada beberapa Bantul dan Kulon Progo sedikit," cetusnya.

Sementara itu, di pusat perkotaan seperti kabupaten dan kota dilanjutkan untuk membuat hutan kota dan taman perindang jalan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian lingkungan tetapi juga menambah elok pemandangan dan nilai estetis.

Fungsi pelestarian lingkungan dengan adanya taman perindang jalan tersebut diantaranya sebagai paru-paru kota, menurunkan suhu kota, ruang hidup satwa, pengendalian dan mengurangi polusi udara. (*)