Keren Dab! Paskhas Punya Senjata Antipesawat yang Bisa Nembak dari Jarak 6 Km

Selain digunakan dengan cara dipanggul, QW-3 juga dapat dipasang dengan menggunakan mounting hingga dua pelontar sekaligus atau disebut double QW-3.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Santo Ari
Komandan Denhanud 474 Paskhas, Mayor Pas Heru Widodo menjelaskan penggunaan pelontar rudal QW-3 kepada Pangkosek hanud I Marsma TNI Novyan Samyoga, Kamis (24/3/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Masyarakat Yogyakarta tak perlu khawatir apabila ada serangan musuh dari udara.

Sebab, Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Wing I Paskhas TNI AU memiliki persenjataan ampuh untuk menghancurkan pesawat musuh.

Denhanud 474 Paskhas yang bermarkas di Berbah, Sleman, terus berbenah dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan para personelnya.

Dengan kemampuannya sekarang, Paskhas mampu mengamankan wilayah udara Yogyakarta dari serangan musuh.

Mengutip kiasan, siapa yang menguasai udara dia yang memenangkan pertempuran, kini di bawah komando Mayor Pas Heru Widodo, Denhanud 474 Paskhas siap menjaga serangan udara dari darat dengan dipersenjatai pelontar rudal QW-3.

QW-3 adalah rudal antipesawat portable generasi terbaru. Rudal buatan Cina yang memiliki bobot sekitar 16 kg, panjang 1,5 meter dan berdiameter 71 milimeter tersebut mampu menembak sasaran dengan jarak 6.000 meter dengan daya ledak high explosive.

Selain digunakan dengan cara dipanggul, QW-3 juga dapat dipasang dengan menggunakan mounting hingga dua pelontar sekaligus atau disebut double QW-3.

"Senjata ini untuk menangkis serangan udara. Rudalnya dapat mengejar panas yang dikeluarkan pesawat. Sekali kena bisa hancur," jelasnya.

Ditemui seusai memberi paparan kekuatan kepada Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I Marsma TNI Novyan Samyoga, Mayor Pas Heru Widodo mengatakan bahwa QW-3 terintegrasi dengan radar udara Smart Hunter.

Smart Hunter adalah radar yang dirakit dan menyatu dengan mobil ini mampu mendeteksi semua jenis pesawat.

Smart Hunter menangkap sasaran besi dan dapat mendeteksi keberadaan musuh dengan jarak 30 kilometer dengan ketinggian tiga kilometer di udara.

Secara operasional, Mobil Smart Hunter akan mendeteksi keberadaan musuh melalui radarnya.

Informasi keberadaan musuh ini akan diteruskan kepada penembak QW-3 yang sudah disebar di titik-titik strategis.

Melalui helm dengan dilengkapi micro display semacam monitor kecil di mata, penembak akan mengetahui kecepatan pesawat musuh, ketinggian, jarak hingga sudutnya secara detail.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved