Teliti Kompetensi Calon Apoteker, Dosen Farmasi USD Raih Doktor di UGM

Masyarakat saat ini menuntut peran nyata apoteker dalam pelayanan kesehatan di apotek dan komunitas.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: oda
informasi-obat.com
ilustrasi apoteker 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dosen Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Yosef Wijoyo SSi Apt MSi, berhasil menyadang gelar doktor setelah berhasil mempertahankan penelitian disertasinya dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Senin (22/2/2016).

Dihadapan tim penguji, Yosef Wijoyo, menyampaikan penelitian disertasinya yang berjudul ‘Pengembangan Strategi Pembelajaran Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Meningkatkan Kompetensi Farmakoterapi dan Keterampilan Komunikasi Informasi dan Edukasi Mahasiswa Profesi Apoteker’.

Yosef mengatakan masyarakat saat ini menuntut peran nyata apoteker dalam pelayanan kesehatan di apotek dan komunitas.

Untuk dapat melakukan standar pelayanan tersebut apoteker diharapkan memiliki kompetensi farmakoterapi dan komunikasi.

Kinerja apoteker diharapkan memiliki pengetahuan yang baik tentang obat, mampu memberikan penjelasan tentang tujuan pengobatan, cara penyimpanan obat, kemungkinan efek samping beserta penuntasannya.

“Informasi pentingnya penggunaan obat scera teratur dengan aturan pakai dan kesiapan apoteker memberikan saran apabila diminta oleh konsumen harus dimiliki,” ujarnya.

Namun demikian kinerja apoteker menurutnya belum sesuai dengan stnadar pelayanan kefarmasian di apotek.

Masih terdapat kesan bahwa apoteker belum profesional karena belum menguasai kompetensi farmakoterapi dan keterampilan komunikasi.

“Penguatan kompetensi farmakoteraopi dan keteampilan komunikasi mahasiswa profesi apoteker sangat diperlukan,”
ujarnya.

Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa profesi apoteker, Yosef mengatakan diperlukan pengembangan pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif (PPR) yang dinilai mampu menumbuh kembangkan pribadi mahasiswa menjadi pribadui berkemanusiaan.

Cara kerja PPR adalah membentuk pribadi mahasiswa dengan diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian mahasiswa difasilitasi dengan pertanyaan agar mereflkesiklan pengalaman tersebut.

Penerapan strategi pembelajaran berbasis PPR mampu meningkatkan kompetensi farmakoterapi dan keterampilan bagi mahasiswa profesi apoteker.

Hal itu kata Yosef berdasarkan penelitian yang dilakukannya di fakultas Farmasi USD.

Namun begitu, imbuhnya, pengetahuan dosen tentang strategi pembelajaran PPR mengalami peningkatan signifikan namun dalam impelementasinya masih stagnan setelah dilakukan pelatihan.

Menurutnya dosen belum sepenuhnya siap dalam menerapkan pembelajaran berbasis PPR. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved