Garebek Syawal Tahun Ini Digelar 18 Juli Mendatang
Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat telah mengumumkan rencana pelaksanaan acara tradisi Grebeg Syawal Ehe 1948 atau 1436 Hijriyah
Penulis: had | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat telah mengumumkan rencana pelaksanaan acara tradisi Garebek Syawal Ehe 1948 atau 1436 Hijriyah, pada Sabtu 18 Juli 2015 mendatang.
Nantinya akan didahului penyerahan gunungan ke Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Bagian Humas Biro UHP Setda DIY, Iswanto mengatakan, tata cara tradisi tidak ada yang berubah dari yang ada selama ini.
Yakni Pemda DIY akan menerima Hajad Dalem gunungan (Pareden) dari Keraton.
Sesuai surat dari Tepas Dwara Pura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditandatangani oleh KRT H Jatiningrat SH, Gunungan akan di kirim ke Pemda DIY pada Sabtu (18/7).
Sebagaimana biasa, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat Idul Fitri membuat tujuh gunungan masing-masing Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat dan Gunungan Pawuhan.
“Dua Gunungan Kakung dikirim ke Kadipaten Puro Paku Alaman dan Kepatihan (Pemda DIY), sedangkan yang lima di bawa ke Kagungan Dalem Masjid Besar Kauman,” katanya, Selasa (7/7/2015).
Prosesi penerimaan gunungan dilakukan pukul 10.00 WIB dari Keraton menuju Kepatihan dikawal 110 abdi dalem Narakarya dan prajurit Bugis.
Sampai di Kepatihan akan diserahkan oleh Utusan Dalem yang ditunjuk dan diterima oleh Sekretaris Daerah DIY.
Sebelum gunungan di bagikan kepada Pimpinan SKPD dan Karyawan Pemda DIY serta masyarakat sekitar kepatihan, akan didahului pembacaan doa.
Penghageng Tepas Tandha Yekti (pusat data dan informasi Keraton Kasultanan Yogyakarta) KRT Yudha Hadiningrat mengatakan, seperti tradisi yang ada, saat Idul Fitri akan digelar acara Ngabekten atau Sungkeman.
“Nanti tetap berjalan seperti biasa, dilaksanakan dua hari. Tidak ada yang berubah,” katanya.
Pelaksanaan ngabekten tersebut dilaksanakan setelah selesai melaksanakan salat Idul Fitri, di Bangsal dan Tratag Bangsal Kencana.
Hari pertama untuk kakung atau laki-laki yaitu para abdi dalem dari pangkat bekel enom sampai pangeran sentana, para pangeran atau rayi dalem dan para kerabat dekat Sultan dari cucu sampai dengan canggah, dan seterusnya.
Untuk putri, dilaksanakan pada hari kedua, yaitu permaisuri, para saudara perempuan dan anak perempuan, para istri pangeran, para abdi dalem keparak dari pangkat bekel enom sampai pangkat bupati anom, para istri abdi dalem bupati, serta para kerabat dekat dari cucu sampai dengan canggah. (tribunjogja.com)